Upacara Adat Pangkak, Tradisi Masyarakat Kangean

Pangkak adalah musik yang terbentuk suara mulut yang disertai dengan tari – tarian. Di tengah – tengah permainan seni Pangkak para tetangga sekitarpun semakin senang dan makin banyak yang berdatangan sehingga para pemanen para pemanen padi semakin senang dan semakin banyak yang berdatangan sehingga para pemanen padi semakin semangat menyelesaikan perkerjaannya .

Pangkak waktu dulu telah membudaya hingga hingga cara berpakaiyanpun sangat rapi diantaranya : sarung merah, baju putih dan memakai blangko (Sengel).

Setelah panen selesai, maka padi tersebut diangkut dengan kuda yang beriring – iringan. Menurut kebiasaan diwaktu dulu, setelah padi sudah di tempatlama kemudciaan dari pihak perempuan berbincang – bincang merencanakan hari dan tanggal perkawinan. Setelah hari tanggal dan waktu acara sudah di tentukan maka bisan perempuan memberitahukan kepada bisan laki – laki tentang keputusan waktu pernikahan.

Kurang lebih sekitar 1 bulan menjelang hari pernikahan biasanya dari pihak laki – laki mengadakan acara yang di namakan Pepenta’an. Pepentaan dilakukan dengan mengondang sanak familinya sendiri dan tetannga terdekat yang dilakukan sore hari dengan berbondong – bondong sepanjang jalan yang berjulah sekitar 300 orang. Ada yang membawa kue seperti rangginang dan ada juga yang membawa peralatan seperti lamari, ranjang kasur dan lain – lain yang din iringi kesenian adat yaitu Gendeng Dumek .

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.