Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Toron Tana, Tradisi Ritual Bayi Usia 7 Bulan

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Toron Tana, Tradisi Ritual Bayi Usia 7 Bulan

Ditayangkan: 17-04-2012 | dibaca : 21,323 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Toron Tana (turun ke tanah) merupakan tradisi ritual bagi masyarakat Madura untuk menandakan bahwa seorang anak manusia mulai  dibenarkan menyentuh tanah pertama kalinya sebagai proses perjalanan kehidupannya kelak.

Tradisi toron tana ini diberlakukan bagi bayi usia 7 bulan yang pada saat usia tersebut bayi mulai mengenal benda-benda yang dilihat dan disentuh (diambil) dihadapannya. Maka tak heran, tradisi ini ada sementara pihak keluarga menandai dengan cara besar-besaran dengan mendatang sejumlah anak sanak keluarga dan tentangga yang nantinya akan  menjadi saksi bahwa bayi tersebut sudah tidak lagi mempunyai pantangan menyentuh atau menginjak tanah atau bumi.

Dalam prosesi toron tana, bayi akan menginjak bubur yang terbuat dari beras merah bercampur santan yang diyakini akan membuat sang bayi kuat dan kokoh menapaki kehidupan. Dan selanjutnya sang bayi dihadapkan sejumlah benda-benda, seperti sisir,fulpen,buku, kaca, bedak, dan benda-benda lainnya yang kerap digunakan sebagai kebutuhannya sehari-hari kelak.

Bila ternyata sang bayi merah sisir misalnya, diyakini kelak dia akan suka besolek dan selalu tampil dengan rapi. Demikian pula, bila dia meraih fulpen atau pensil, bayi tersebut diyakini akan pandai menulis. Alat atau benda tersebut merupakan simbol yang menunjukkan bahwa sejak usia dini tersebut, anak-anak sudah mulai mengenal apa yang ia harus ia lakukan kelak.

Namun demikian, pada hakikatnya dengan melakukan tradisi ritual toron tana ini sebagai bentuk harapan agar kelak anak bisa menjadi orang yang berguna. Sebelum acara digelar, bayi dimandikan terlebih dulu. Sedangkan tamu – tamu yang diundang dalam tradisi ini adalah anak – anak. Tokoh masyarakat dan biasanya guru ngaji yang pada saatnya nanti sang orang tua akan “menitipkan putra/putrinya” itu untuk berguru padanya. Sang guru tersebut membacakan doa-doa demikian keselamatan dan keberlangsungan hidup sang bayi.

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Membangun Kekuatan Sastra (Wan) Madura
      📚 Sastra Madura
    • Cik Kecikan, Permainan Anak Madura
      📚 Permainan Anak madura
    • Menikmati Alam Keindahan Madura dari Atas
      📚 Wisata Madura
    • Tanean Lanjeng, Nilai Kekerabatan Masyarakat Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Ramuan Madura Untuk Wanita
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close