Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sejarah dan Makna Pemugaran Masjid Agung Bangkalan

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Sejarah dan Makna Pemugaran Masjid Agung Bangkalan

Ditayangkan: 12-03-2011 | dibaca : 10,546 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

masjid bangkalanKonon dalam ungkapan cerita para sesepuh yang sudah merakyat bahwa Sultan R. Abd. Kadirun selain terkenal sebagai Sultan yang digdaya, juga dikenal sebagai Sultan yang soleh dan alim dalam ilmu agama.

Sejarah Masjid Agung Bangkalan

Pembangunan Masjid Agung Kota Bangkalan merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan sejarah awal perpindahan pusat pemerintahan kerajaan di Madura, karena sejak ditangkapnya dan dibuangnya Pangeran Tjakraadiningrat ke IV (memerintah tahun 1718 sampai dengan 1745) yang disebut Sidingkap (asal kata Sido-Ing-Kaap) oleh Belanda (Kaap de Goede Hoop/Afrika), yang semula didesa Sembilangan dipindahkan ke Desa Kraton Bangkalan (tahun 1717) dengan diawali 3 bangunan utama yang terdiri dari :

  1. Bangunan Kraton (sebolah timer)
  2. Bangunan Paseban (di tengah)
  3. Bangunan tempat ibadah/masjid (sebelah barat)

Adapun penggantinya adalah Pangeran Adipati Setjoadiningrat dengan gelar Panembahan Tjakraadiningrat Ke V yang kemudian setelah watat disebut Pangeran Sidomukti (asal kata Sido-ing-mukti) yang memerintah tahun 1745 sampai 1770 dan dikebumikan di Aermata, Arosbaya. Pada masa pemerintahannya (tahun 1774) Kraton dipindahkan ke Bangkalan.

Pages: 1 2 3 4 5 6

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

aris.yuniardi said on 29-12-2012

Saya ingin tahu lebih detil karena saya masih keturunan dr raja bangkalan nenek saya r.a mariyam putri dr raja bangkalan katanya

Reply
admin said on 29-12-2012

Siapa yang bisa bantu?

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Tasawuf dan Kultur Madura
      📚 Budaya Madura
    • Lir-Sa’alir, Syair Nasehat Kepada Sesama
      📚 Permainan Anak madura
    • Indentiti Madura sebagai Nilai Ekonomi
      📚 Budaya Madura
    • gunung lembau masalembuToan Karaeng, Sosok Tokoh Legendaris Masalembu
      📚 Tokoh Madura
    • Kearifan Lokal Masyarakat Madura Dalam Mengkonservasi Tumbuhan Obat
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close