Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sejarah dan Makna Pemugaran Masjid Agung Bangkalan

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Sejarah dan Makna Pemugaran Masjid Agung Bangkalan ► Page 2

Ditayangkan: 12-03-2011 | dibaca : 10,638 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Pangeran Sidomukti mempunyai putra R. Abd. Djamil, menjadi Bupati Sedayu dengan gelar R. Tumenggung Ario Suroadiningrat dan wafat mendahului Pangeran Sidomukti dengan meninggalkan istri yang sedang hamil 7 bulan dan setelah lahir diberi nama R. Tumenggung Mangkuadiningrat dan bergelar Tjakraadiningrat VI (PanembahanTengah) wafat tahun 1780 dimakamkan di Aermata, Arosbaya.

Setelah Tjakraadiningrat VI wafat diganti Saudara ayahnya yang bernama R. Abdurrahman atau R. Tawangalun alias R. Tumenggung Ario Suroadiningrat atau Panembahan Adipati Tjakraadiningrat VII (memerintah tahun 1780 sarnpai dengan 1815) yang kemudian dikenal sebagai Sultan Bangkalan I. Masjid waktu itu masih khusus untuk keluarga kraton.

Mulai Tjakraadiningrat ke VII pemerintahan berupa kesultanan dan penggantinya Sultan R. Abd. Kadirun (Sultan Bangkalan ke II) memerintah tahun 1847. Dalam kurun pemerintahan Sultan R. Abd. Kadirun, tepatnya pada hari Jum’at Kliwon tanggal 14 Jumadil Akhir 1234 H atau 10 April 1819 M sesudah Sholat Jum’at, tiang agung dipancangkan (pemugaran yan pertama) dengan ukuran 30 m x 30 m, dan waktu itu diresmikan sebagai wakaf/dijadikan Masjid Umum (Jami).

Para sesepuh Bangkalan menyatakan bahwa Masjid Jami’ Kota Bangkalan dibina oleh Panembahan Sidomukti dan diwakafkan oleh Sultan R. Abd. Kadirun yang wafat pada tanggal 11 safar 1236 H (tahun 1847) dimakamkan di kompleks tanah Masjid/dibelakang Masjid yang disebut Cungkup. Sedang tulisan (kaligrafi) yang tertera disekeliling Masjid ditulis oleh R. Moh. Zaid yang kemudian diberi gelar Raden Mas Kayadji.

Pages: 1 2 3 4 5 6

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

aris.yuniardi said on 29-12-2012

Saya ingin tahu lebih detil karena saya masih keturunan dr raja bangkalan nenek saya r.a mariyam putri dr raja bangkalan katanya

Reply
admin said on 29-12-2012

Siapa yang bisa bantu?

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Gunung Payudan, Gua Pertapaan Potre Koneng
      📚 Wisata Madura
    • Kyai Prajan, Barisan dan Mentalitas Inlander
      📚 Tokoh Madura
    • suku-maduraKonfigurasi Kepribadian Suku Madura
      📚 Budaya Madura
    • Bujuk Aji Gunung Menurunkan Ulama Madura
      📚 Sejarah Madura
    • Pernikahan Adat Madura
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close