Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan

Ada kisah lain yang menyebutkan bahwa seorang yang berjuluk Bujuk Sarabe yang suka berbuat jahat berniat menghabisi beliau. Ketika akan membunuh Syekh Abu Syamsudin, saat Bujuk Sarabe dan anak buahnya mencabut senjata, mendadak senjata itu lenyap dan tinggal kerangkanya saja. Setelah mengaku kalah dan memohon agar senjatanya dikembalikan, Syekh Syamsudin menunjukkan letak senjata tersebut yang berada dalam Latthong. Bujuk Latthong wafat dengan meninggalkan tiga orang putra, yaitu Syekh Husein, Syekh Lukman dan Syekh Syamsudin.

Dimakamkan di Batu Ampar.

Syeikh Husein sebagaimana para pendahulu lainnya, senang menjalani laku tirakat. Beliau ini terkenal akan kecerdasan pikirannya, serta hafal dan fasih Kitab Ihya Ulumuddin Imam Gazali. Masa pertapaan Syeikh Husein tidak selama sebagaimana para pendahulunya. Akibat perkembangan zaman, tempat tinggal beliau dan daerah sekitar telah menjadi ramai oleh para pendatang. Beliau pun banyak bergaul dan mendidik masyarakat tentang ilmu agama. Syeikh Husein adalah keturunan terakhir Sayyid Husein yang mempunyai kegemaran bertapa dan menjalankan laku tirakat. Keturunan sesudahnya cenderung untuk merantau dan mencari guru untuk menuntut ilmu (dari: http://www.tretans.com}

nb:
Terima Kasih kepada Bapak. Hidrochin Sabaruddin atas kontribusinya, semoga bermanfaat untuk para pembaca
..

Responses (7)

  1. Mohon maaf mau tanya, kenapa Keturunan yang perempuan dari syekh Basaniyah tidak ditulis di silsilah di atas

  2. Sebenarnya saya tergelitik untuk lebih tau…
    Tapi melihat artikel di atas, kok banyak sekali perbedaan atara siapa Bliyau nya dan orang tua Bliyau….
    Saya tak mengaku ngaku saiapanya Bliyau
    Tpi keterangan yg saya dapatkan dri ortu Saya dan juga sumber lain berikut keterangan Guru saya, sama sekali tak sama dengan tulisan artikel di atas 🙏🏾

  3. silsilah itu sangat rancu sekali kalo belom bertanya pada keturunan dan keluarganya ataupun juga cicitnya…. sebenarnya saya hanya meluruskan dari informasi blog yang anda buat itu kurang benar….. itupun ada yang salah dari silsilahnya saja sudah ngawur…. untuk keturunannya itu semua dan cucu serta cicit nya berada dibanyuwangi tidak ada yg berada dimadura…..

    1. Tulisan ini berdasarkan sumber (link) yang ada. Lebih baik bila ada pihak yang meluruskannya.Kerap terjadi penyusunan silsilah berdasarkan “dhedebun dari bangaseppoh terdekat”, sehingga muncul ambigu, karena masalah (buju’ bato ampar) ini belum dilakukan penelitian secara menyeluruh yang bisa dipertanggung jawabkan secara akademis. Terimakasih atensi anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.