Refleksi Hari Jadi ke 398 Sampang; Spirit Trunojoyo

Di tempat inilah ari-ari Trunojoyo di tanam (foto: Hidayat Raharja)

Pertama, Di tengah kehidupan yang kian lebur serta lenturnya sekat kebangsaan, maka spirit perjuangan Trunojoyo patut dihidupkan kembali untuk mengingatkan, menguatkan rasa kebangsaan untuk bersikap adil dan jujur dalam perilaku. Keberanian untuk menunjukkan identitas yang berbeda dengan bangsa lain. Tidak rela untuk melihat penindasan, pelanggaran atas hak hidup manusia serta menghargai keberadaan orang lain.

Kedua, sebagai teladan Saat kehidupan ini kehilangan teladan dari pimpinan yang dapat dijadikan anutan, spirit Trunojoyo dapat menjadi cermin besar untuk dijadikan sebuah contoh bagaimana pemimpin pembela rakyat yang dicintainya. Pemimpin yang tidak mau berkhianat terhadap bangsanya. Pembela yang utuh, bukan hanya saat ada kepentingan personal tetapi karena memang seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat.

Ketiga, spirit untuk berani mengkritik atasan jika kebijakannya tidak menguntungkan rakyat dan mengkhianati bangsanya. Bawahan yang mampu memberikan kritik kepada pimpinan dengan cara yang santun dan rendah hati. Trunojoyo berani mengkritisi Susuhunan Amangkurat II karena bekerja sama dengan Belanda dan kebijakannya banyak menyengsarakan rakyat. Perjuangan yang kemudian merenggut nyawanya.

Di saat para pemimpin, enggan untuk dikritik dan pengkritik dianggap sebagai melawan terhadap kekuasaan, seharusnya pemimpin yang ada di bawah bisa memberikan masukan kepada pimpinan yang ada diatasnya. Jalan pemerintahan bisa normal jika ada masukan ketika arah pemerintahan sudah mulai timpang dan menyimpang.

Spirit ini penting dihidupkan dan dikenal oleh generasi Mileneal sebagai local wisdom yang menguatkan sikap kebangsaan dan kepedulian kepada sesama dalam memperjuangkan keadilan dan kejujuran. Sejarah lokal merupakan bagian dari sejarah nasional yang perlu terus-menerus diaktualisasikan dan didokumentasikan sehingga bisa berperan sebagai sumber alternatif yang memperkaya sumber sejarah sebagai keragaman yang akan memperkaya pemikiran dan tindakan yang lebih komprehensif.

Spirit Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan spirit untuk menegakkan kebenaran, keberpihakan kepada orang kecil adalah semangat yang harus tumbuh. Sebuah karakter yang patut dihidupkan di tengah kecemasan akibat disrupsi yang terjadi. Gerakan sekolah yang menginginkan terbentuknya karakter pelajar pancasila, menjadi sangat menarik ketika lembaga pendidikan mampu berpijak kepada akar kultural masyarakat setempat. Sebuah pendidikan ( pembelajaran ) yang memperhatikan local wisdom yang hidup di daerah setempat.

Karakter jujur, keberpihakan kepada kaum lemah, santun, sopan adalah nilai-nilai karakter yang dibutuhkan sepanjang waktu. Spirit Trunojoyo, spirit yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di tengah gempuran informasi dan budaya asing tidak berlebihan apabila pendidikan karakter mendapat tempat untuk menjadikan anak didik yang berkualitas dengan ciri khas karkater keindonesiaan.

Dalam ruang pendidikan dalam hal ini SMAN 4 Sampang sekolah sebagai sekolah marginal yang saya sigi, dengan segala keterbatasannya bersaing secara frontal dengan sekolah yang ada di sekitarya untuk memperebutkan kuasa, jumlah murid dan bantuan fasilitas yang menyertainya. Persaingan yang telah mengorbankan perjuangan para guru selama mereka bertahan dengan keterbatasan. Fasilitas yang sangat terbatas, berat bagi sekolah ini untuk mampu menarik minat masyarakat.

Semangat yang dilakukan para guru untuk berprestasi, patut diapresiasi dalam jumlah murid yang sangat terbatas masih mampu meraih kejuaraan dalam bidang fashion, KSN K, Pencak Silat dan peraih apresiator untuk penulis buku fiksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur.

Di sini yang saya maksud negara harus hadir. Ketika para guru dengan sepenuh tenaga dan kemampuan mereka berjuang untuk mendapatkan murid di tengah persaingan yang makin sengit. Bahwa pengaturan jumlah pagu saat penerimaan murid baru sangat perlu untuk jadi bahan pertimbangan sehingga sekolah negeri yang lain bisa melanjutkan aktivitasnya.

Spirit Trunojoyo yang dilandasi sikap pantang menyerah, memanfaatkan keterbatasan menjadi kekuatan. Sikap ini akan sia-sia jika tidak dilanjuti dengan dukungan dari pemerintah setempat, baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung sekolah ini sehingga bisa bersaing dengan sekolah di sekitarnya. Tanpa fasilitas yang memadai amat berat bagi sekolah ini bersaing dengan sekolah besar yang ada di sekitarnya. Guru-gurunya sudah bagus, prestasinya cukup bagus. tinggal dukungan pemerintah daerah untuk mensupport sekolah sehingga memiliki fasilitas yang bisa menunjang kreatifitas dan prestasi. Sekolah berprestasi dan bisa menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Sebuah upaya mendokumentasikan pengalaman-pengalaman berharga dalam dunia pendidikan bagaimana bersiasat dan beradaptasi dengan keterbatasan. Bukan hal mudah untuk menaklukkan keterbatasan. Tetapi jerih payah ini patut disampaikan sehingga mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah. Jika tidak kami akan selalu berada dalam kekhawatiran-kekhawatiran.

Di Ranah Seni

Perkembangan kesenian di Sampang sangat menarik, sejak tahun 1990 an para perupa di Sampang secara ajek mengadakan kegiatan yang menandakan mereka bukan sekadar ada, tetapi telah banyak berbuat untuk kota ini. Aktivitas yang secara historis telah membangun sebuah teks dan konteks berkesenian secara berksinambungan. Salah satunya Kelompok Perupa Sampang ‹KPS› secara mandiri mampu untuk melakukan aktivitas selama setahun setiap tahun secara terprogram dan bisa dilakukan dengan baik.

Maka ketika beberapa seniman di Sampang; Samsul Arifin, Umar Fauzi Ballah dan kawan-kawan ingin mengulik dan mengarsipkan ingatan-ingatan organik mengenai Trunojoyo dalam ruang pendidikan dan seni sangat menarik. Ingatan mengenai sejarah, dan pengalaman-pengalaman estetis berkenaan dengan pertumbuhan dan perkembangan peradaban yang belangsung dari setiap waktu.

Di ranah seni, ruang terbuka atas pendokumentasian dan pengarsipan tentang memori organik yang tumbuh di tengah masyarakat. Riset untuk mengumpulkan informasi dan segenap ingatan ke dalam bingkai seni entah dalam wadah rupa, sastra dan semacamnya. Tentu dibutuhkan tafsir atas data-data untuk dinarasikan dalam sebuah teks. Sebab, arsip yang lain yang berangkat dari sumber Mataram telah banyak ditafsirkan dalam teks fiksi yang berbaur fakta secara menarik.

Arsip yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat merupakan sebuah dokumen yang sangat menarik untuk dipahami. Respon terhadap dokumen yang memberikan makna terhadap keberadaan dan peran Trunojoyo sebagai pemimpin yang patut untuk diteladani. Bukan hanya kepada teks, tetapi juga ke dalam berbagai macam media dan bentuk yang mampu menumbuhkan kembali spirit yang tidak pernah reda. Spirit untuk terus tumbuh dan berbeda dengan tetap menjaga sportivitas, kesantunan dan tahu diri.

Kerja ini pun belum usai, karena akan muncul celah-celah baru yang bisa diisi dan dimasuki sehingga melengkapi berbagai sisi dan tatapan terhadap Trunojoyo secara utuh. Tatapan dalam sebuah arsip yang mendokumentasikan ingatan yang tercecer. Selamat Hari Jadi Sampang yang ke 398 kota yang semakin hebat dan bermartabat. Kota yang terus berupaya meningkatkan kesejahteaan rakyatnya. Kota yang selalu menggali Spirit Trunojoyo untuk menemukan aktualisasinya di sepanjang waktu.

*Penulis adalah guru, penyair dan diberi tugas mengelola SMA Negeri 4 Sampang

Tulisan ini telah tayang di Jawa Pos Radar Madura, 26 Desember 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.