Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Pra Kongres Budaya Madura di Sumenep, Ada Apa Denganmu?

▲ Menuju 🏛 Home ► Peristiwa Madura ► Pra Kongres Budaya Madura di Sumenep, Ada Apa Denganmu? ► Page 5

Ditayangkan: 29-07-2011 | dibaca : 7,561 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Budaya Sebagai Obyek.

Seperti telah disinggung sebelumnya, pengembangan budaya menempatkan karya budaya sebagai sasaran atau obyek kegiatan yang akan diteliti dan dikaji, yang bermanfaat untuk penyusunan, misalnya, kamus budaya, ensiklopedi budaya, sejarah budaya, ataupun buku panduan pengajaran budaya dan sebagainya. Karya budaya yang menjadi sasaran pengembangan itu tidak hanya menyangkut budaya Indonesia, tetapi juga budaya-budaya daerah. Upaya pengembangan tersebut, akan menjadi tanggung jawab para kritikus, pakar budaya, peneliti atau pihak-pihak yang kemungkinan  menjadi jawaban persoalan-persoalan budaya dalam berbagai aspek. Demikian pula melalui penerbitan-penerbitan buku yang secara umum menjadi incaran dari kalangan budayawan, adalah hal yang tidak mustahil bila proses pembinaan dan pengembangan budaya mempunyai tolok ukur yang jelas dan menjadi tanggung jawab bersama.

Kegiatan pembinaan budaya dan pengembangan budaya itu dapat saling menunjang dan saling melengkapi, keduanya perlu dilakukan atas dasar suatu kebijakan yang berencana, terarah dan terpadu. Rambu-rambu seperti ini diperlukan mengingat kondisi budaya daerah dan budaya di daerah yang boleh dikatakan amat heterogen. Saling menunjang dan saling melengkapi sangat penting untuk membangun kekuatan budaya.

Meskipun diniatkan bahkan di rencanakan agar terdapat keseimbangan antara kegiatan pembinaan dan pengembangan, ternyata keseimbangan itu sulit untuk diukur. Hal ini berkaitan dengan mungkin atau tidaknya dilakukan kuantifikasi terhadap hasil kedua jenis kegiatan tersebut. Kegiatan pengembangan budaya yang hasilnya akan menjadi bukti tingkat kuantifikasi karya budaya dengan berbagai ragam dan bentuknya, namun pada kegiatan pembinaan  yang bertujuan menumbuhkan  dan meningkatkan apresiasi budaya masyarakat jelas tidak dapat dikuantifikasi, hanya sebatas diamati. Namun gejala-gejala yang muncul akan dirasakan ketika terjadi kepedulian semua pihak ikut terlibat dalam aktifitas budaya.

Semua ini hanya dapat dicapai apabila semua pihak, semua unsur, semua elemen yang “mengatasnamakan masyarakat Madura” merasa berkepentingan membaca dan menguak fenomena budaya Madura (budaya di Madura)  ke depan. Menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa budaya (wan) Madura merupakan bagian kekayaan Indonesia, yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang kini jauh dan menjauh dari lingkungan budayanya sendiri. (Syaf Anton Wr/Lonta Madura)

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(3)

Raihan said on 27-12-2011

Mengadakan Kongres Budaya Madura, harus dilakukan secara transparan, ini menyangkut karakter masyarakat Madura yang terbuka

Reply
budi fathony said on 14-12-2011

saya minat untuk ikut serta dalam seminar, tolong saya di kabari karena saya punya hasil riset PERMUKIMAN MASYARAKAT SUKU MADURA DALAM PERANTAUN obyek kasus di Gunung Buring Malang, no hp 081805194169

Reply
admin said on 23-12-2011

Masalah Kongres Budaya Madura, masih dalam pertanyaan besar bagi seniman/budayawan Madura. Selama ini infonya pasang surut, karena sebagaimana Kongres Budaya sebelumnya, masih belum mewakili kepentingan fenomana budaya Madura, dan hasilnyapun tidak menunjukkan eksyen yang diharapkan sebagaimana rekomendasi yang dihasilkan. Dan menjelang Kongres Budaya selanjutnya tampaknya cenderung masih melingkar-lingkar ke kepentingan politik. “Kami para seniman/budayawan juga belum mendapat info yang pasti. Untuk sementara tulisan anda bila berkenan akan kami muat di Lontar Madura. Email: lontar_madura@yahoo.com. Terima kasih

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • pulau sapekenTerdampar Sepekan di Pulau Sapeken
      📚 Budaya Madura
    • barisan-pemuda-bentukan-jepangBupati Pamekasan Menentang Kebijakan Jepang
      📚 Sejarah Madura
    • pulau-kangean-tampak-dari-atasAsal Mula Pulau Kangean Sumenep
      📚 Sejarah Madura
    • kuda-terbangKepak Sayap Sang Kuda Terbang
      📚 Legenda Madura
    • Muhammad Irsyad, Seniman Multi Talenta dari Bangkalan
      📚 Tokoh Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close