Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kepatuhan Orang-Orang Madura Terhadap Figur Ustadz

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Kepatuhan Orang-Orang Madura Terhadap Figur Ustadz

Ditayangkan: 06-01-2012 | dibaca : 4,497 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Taufiqurrahman

Jiwa persaudraan orang Madura (inovasee)

Dalam masyarakat Madura high power distance lah yang dominan sebab yang dipandang memiliki kekuasaan atas masyarakat yang lain adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang lebih tentang agama Islam dibanding orang kebanyakan seperti Kyai atau Ustadz. Mereka akan lebih cenderung pada apa yang ustadz atau kyai itu katakan dan suruh. Pemerintah setempat meskipun ada namun, seolah-olah tidak ada kecuali yang berada pada pemerintahan itu adalah para ustadz atau kyai. Karena pemerintahan itu hanya sebatas formalitas.

Dalam penyelesaian berbagai masalah yang terjadi dikalangan masyarakat Madura, mereka lebih suka menyerahkan pemecahan permasalahan mereka pada kyai atau ustadz setempat. Karena apa yang dikatakan oleh kyai atau ustadz itu sudah tentu akan mereka terima dan rela mereka laksanakan, sebab menurut mereka apa yang dikatakan oleh kyai atau ustadz mereka, itulah yang terbaik bagi mereka. Akan tetapi, bupati Bangkalan dan Pamekasan adalah seorang kyai maka hal itu tidak akan menjadi keheranan jika masyarakatnya masih mendengarkan dan mengikuti saran-saran keduanya.

Sebagaimana nilai budaya yang telah tertanam pada diri masyarakat Madura dalam ungkapan “Buppa, Babu, Guruh ban Ratoh”, bahwa setelah mereka mentaati dan tunduk kepada kedua orang tuanya, barulah mereka akan tunduk dan taat pada gurunya dalam hal ini ustadz atau kyainya. Peran dan fungsi guru atau kyai atau ustadz ini lebih ditekankan pada konteks moralitas terutama dalam aspek ketentraman dan penyelamatan diri dari siksaan di alam akhirat. Oleh karena itu, ketaatan masyarakat Madura kepada figur kyai atau ustadz ini menjadi penanda khas budaya masyarakat Madura yang tidak perlu diragukan lagi keabsahannya.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Orang Malaysia Tertarik Bahasa Madura
      In Peristiwa Madura
    • Keunikan Bahasa Madura Sebagai Identitas Daerah
      In Sastra Madura
    • pendopo-agungPemimpin yang Pernah Memerintah di Sumenep
      In Sejarah Madura
    • Ke(blater)an: Sebuah Konstruk Lokal yang Tersisa
      In Budaya Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Tembang Macapat Madura dan Sejarah Pengembangannya
    • Panembahan Ki Lemah Duwur, Pemikir Kemakmuran dan Kemajuan Rakyatnya
    • Puisi Madura: Abdul Gani
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Pelet Kandung, Upacara Kehamilan Masyarakat Madura

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close