Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kekuatan Fisik dan Kekebalan Ojung

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Kekuatan Fisik dan Kekebalan Ojung

Ditayangkan: 20-06-2017 | dibaca : 4,291 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

(sumber foto: Jatim Time)

Tradisi Ojung di Bulan Sya’ban

Warga di Desa Blimbing, Bondowoso, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk mendatangkan hujan, yakni tradisi ojung. Dalam tradisi ini mereka harus bertarung saling pecut dengan rotan. Hingga tidak sedikit tubuh mereka yang mengeluarkan darah. Kendati demikian peserta ojung ini tidak menyimpan dendam. Mereka yakin darah yang mengalir akan menurunkan hujan dan desa mereka terhindar dari bahaya kemarau. Ojung dibuka dengan persembahan dua pasang petarung ojung dan tamu kehormatan. Dan begitu sang wasit memberikan aba aba, para pemain ojung ini pun langsung unjuk kebolehan dan adu tangkas memecutkan rotan.

Selain ilmu silat, para pemain ojung ini juga membekali diri dengan ilmu kanuragan, termasuk ilmu kekebalan tubuh. Bekal tersebut sangat berguna untuk menyerang dan menghindar dengan cepat. Tradisi ojung hanya diikuti oleh pria dewasa meski saling pukul rotan hingga menyebabkan luka, namun mereka tak saling dendam.

Usai pembukaan tradisi ojung dilanjutkan di lapangan terbuka. Selain warga Belimbing, pesertanya mencapai 60 orang berasal dari desa bersebelahan. Dengan diiringi alunan ketipung, para pemain ojung pun larut menari sambil mencari celah, untuk mendaratkan rotan.

Sekali bermain tiga ronde selama 10 menit. Pembantu wasit akan menjadi saksi sekaligus mencatat luka. Pemenang ditentukan dari jumlah luka yang didaratkan pada punggung lawannya.

Meski hanya mendapatkan hadiah hiburan namun peserta tetap antusias. Tradisi ojung digelar setelah warga Blimbing, Kecamatan Kelabang, Bondowoso, melaksanakan ritual Simul ulung setiap setahun sekali pada pertengahan bulan Sya’ban.(zipoer7)

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Gilis dan Jurung
      📚 Legenda Madura
    • Pasukan Belanda Menuju Bangkalan
      📚 Sejarah Madura
    • Menengok Goa Kandalia Langsar Sumenep
      📚 Wisata Madura
    • Penobatan Bendara Saud sebagai Penguasa Sumenep
      📚 Sejarah Madura
    • Sumenep dalam Sejarah dan Otoritas Kepenulisan
      📚 Sastra Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close