Awal Kehancuran Kraton Sembilangan Bangkalan

keraton_sambilangan
Ilustrasi: Kraton Sambilangan (blog sambilangan)

Oleh : R. M. Agus Suryo A.

keraton_sambilangan
Ilustrasi: Kraton Sambilangan (blog sambilangan)

Berawal dari permintaan Sri Susuhunan Pakubuwono II mengutus seorang kapten Belanda dari Ponorogo kepada Gubernur Djenderal yang ada di Betawi dan kepada Gezaghebber di Surabayadengan maksud meminta pertolongan Kompeni Belanda agar supaya menangkap Susuhunan Amangkurat V (Sunan Kuning) dengan menjanjikan jika berhasilm akan memasrahkan kepada Compagnie semua kabupaten-kabupaten yang terletak di pesisir.

Oleh karena itu, Gubernur Djenderal di Betawi mengirimkan utusan dan surat kepada Pangeran Tjakraningrat IV meminta tolong sipaya beliau mengusir Sunan Kuning dari keraton dan menghancurkan kaum pemberontak itu. Pangeran Tjakraningrat IV akan memberikan pertolongannya dan mengusir kamu pemberontak itu dari kertosuro dengan syarat jika berhasil, Tanah Jawa mulai disebelah timur Gunung Lawu dibawah perintahkan kepada beliau dan keluarga beliau. Permintaan ini disanggupkan oleh Gubernur Jenderal di Betawi.

Pangeran Cakraningrat IV mengirimkan Pasukannya dan dipecah jadi dua. Yang pertama menuju Madiun dibawah komando Raden Djojosudiro dan Raden Sirnomenggolo, sedang yang kedua melalui kabupaten-kabupaten dipesisir utara dari pulau Jawa yang ada dibawahnya termasuk daerah Semarang dibawah komando Raden Wasingsari. Dan Akhirnya Pangeran Cakraningrat IV memenangkan pertempuran tersebut. Namun Kompeni Belanda mengingkari janjinya.

Akhirnya Pangeran Cakraningrat mengirimkan dan menaklukkan Sumenep dan Pangeran Tjokronegoro melarikan diri ke Surabaya dan meminta bantuan Kompeni Belanda, dan kompeni Belanda mengembalikannya ke Sumenep dan ditetapkan menjadi Bupati jua disana sedangkan pasukan Bangkalan kembali ke Bangkalan. Belanda juga mengirimkan pasukannya untuk menjaga dari serangan Pasukan Pangeran Cakraningrat IV.

Pasukan Belanda menyerbu Juga Gresik yang sudah ditaklukkan oleh Pangeran Cakraningrat IV dari Surabaya dan pasukan Madura mengalami kekalahan dan Bupati Gresik yang tadinya menyingkir ke Kerto Suro dikembalikan pula, kemudian pasukan Sumenep dan Pemekasan beserta pasukan compeni Belanda yang menjaga di Sumenep berkumpul Pula dan membuat pertahanan di Daerah Desa Tjerek ( Batas Kabupaten Sampang dan Pemekasan ), sedangkan Pasukan Madura membuat Pertahanan Di Daerah Desa Batubesi atau (Kecamatan Camplong Daerah Sampang ), pasukan Kompeni datang dengan membawa bala bantuan dari betawi bergabung dengan pasukan Sumenep – Pemekasan.

Response (1)

  1. Alhamdulillah menemukan sejarah Kerato Sembilangan. Menurut info dari om saya dari pihak mbah putri, ayah saya adalah ada darah keturunan raja raja keraton Sembilangan. sebenarnya semua keturunannya berhak menggunakan gelar Raden Panji atau Raden Mas seperti umumnya keturunan raja raja umumnya, namun karena setiap keturunan keraton Sembilangan yang menggunakan gelar gelar tersebut pasti dibunuh oleh Belanda, maka lebih baik tidak digunakan. Itu info dari om saya yang menceritakan sejarah keturunan keluarga saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.