Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Apresiasi Tinggi Kebersamaan Etnis di Sumenep

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Apresiasi Tinggi Kebersamaan Etnis di Sumenep

Ditayangkan: 26-11-2014 | dibaca : 3,530 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Keluarga peranakan Cina di Pasongsongan, Sumenep (1920)

Keluarga peranakan Cina di Pasongsongan, Sumenep (1920)

masyarakat Tionghoa ke Nusantara sudah berlangsung selama ribuan tahun lamanya dan hubungan antara Tiongkok dengan kerajaan-kerajaan Nusantara dicatat pertama kali dalam “Kronik Han”. Dengan adanya catatan itu menunjukkan berlangsungnya arus migrasi baik dari Nusantara maupun dari Tiongkok.

Di Sumenep, keberadaan etnis Tionghoa hadir sejak lama. Awal kedatangan etnis Tionghoa sudah terjadi sejak pertengahan abad ke-18. Dalam perjalanan sejarah arus migrasi dari Tiongkok dan menetapnya mereka di Nusantara, tentunya terjadi asimilasi alamiah dan akulturasi orang-orang Tionghoa yang   menyimpan harapan dan keinginan dari kaum imigran Tiongkok yang menetap tersebut. Hal itu dapat kita lihat dalam ornament kelenteng maupun bentuk bangunan karya orang Tionghoa di Sumenep.

Lebih-lebih ketika di Jakarta (dulu Batavia) terjadi pergolakan Geger Pacinan (juga dikenal sebagai Tragedi Angke; dalam bahasa Belanda: Chinezenmoord, yang berarti “Pembunuhan orang Tionghoa”) merupakan sebuah pogrom (penghancuran besar-besaran terhadap suatu etnis dan lingkungannya) terhadap orang keturunan Tionghoa di kota pelabuhan Batavia. Kekerasan dalam batas kota berlangsung dari 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740, sedangkan berbagai pertempuran kecil terjadi hingga akhir November tahun yang sama. Eksodus etnis Tionghoa pun banyak manuju daerah Timur khususnya di Sumenep.

Untuk pertama kalinya, paguyuban Tionghoa Sumenep menunjukkan jatidiri partikularnya. Masyarakat Sumenep mendadak diingatkan bahwa diantara mereka ada komunitas Tionghoa yang memiliki peran kesejarahan penting. Ditampilkannya Barongsai di depan Masjid Jamik, sontak mengingatkan masyarakat Sumenep kepada Lauw Piango, arsitek Tionghoa pembangun masjid Jamik Sumenep, yang saat ini tercatat dalam sejarah Nasional sebagai satu dari sepuluh masjid dengan gaya arsitektur terindah.

“Tidak hanya itu, banyak hal yang harus kita akui bersama bahwa hal-hal yang berbau Tionghoa banyak menghiasi tradisi di Sumenep. Contoh, hampir semua menu masakan resepsi pernikahan di Sumenep adalah masakan Tionghoa, seperti Cake yang berasal dari Kata “Cah” (sayur) dan “Ke” (ayam), Banyak lagi hal lain menu masakan Tionghoa seperti tahu yang berasal dari kata “Tofu”, soto yang berasal dari kata “sauto”, nasi goreng, Cap jay dan lain sebagainya,” terang Edhie sembari tersenyum.

Tidak hanya itu saja, bahwa beberapa tokoh terkenal di Sumenep adalah termasuk keturunan Tionghoa, seperti D. Zawawi Imron dan Abdul Hadi WM, yang keduanya adalah penyair terkenal.

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • makam air mata ratu ibu bangkalanRatu Ibu, Tangis Panjang Seorang Ibu Sampai Wafat
      📚 Tokoh Madura
    • Kiai dan Kekuasaan Sosial dalam Masyarakat Madura
      📚 Budaya Madura
    • Panembahan Ronggo Sukowati Pembangun Kota Pamekasan
      📚 Tokoh Madura
    • kh. abu sujakKH Abi Sudjak, Pejuang dan Pendiri NU Sumenep
      📚 Tokoh Madura
    • Sekilas Kabupaten Pamekasan
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close