KH. Ahmad Basyir Pernah Menjadi Pemimpin Pasukan Penyebar

kh. ahmad basyir
KH. Ahmad Basyir

Ahmad Basyir selaku Ex Cdt Kompi Sabilillah di Guluk-guluk ditugasi sebagai pemimpin pasukan penyebar, beranggotakan sembilan orang IVG (Inlichtingen Velligheids Groep). Mereka melakukan gerakan bawah tanah secara illegal (sernbunyi-sembunyi) dan banyak hasil yang telah dilakukan. Saat Belanda menempatkan IVG nya di Prenduan, sebagian dan pemuda Prenduan ada yang bergabung inenjadi anggotanya. Dalam kesempatan itu K. Ahmad Basyir menempatkan tiga orang personilnya untuk (menyusupkan) menjadi IVG dengan tujuan untuk melindungi para pemimpin pejuang yang rnasih dicurigai, serta untuk melunakkan hati para kaki-tangan IVG. Dan ternyata siasat tersebut mendapatkan hasiI yang cukup baik, karena hubungan secara rahasia daerah lain berjalan dengan sempurna.

Gerakan bawah tanah lain seperti: Gerakan Rakyat Indonesia Madura (GRIM), Gerakan Tentara Terpendam (GTT), Gerakan Pemuda Madura (GPM), Persatuan Alim Ulama Madura (PAUM ) –  sebagai penampung barisan Sabilillah, Gerakan Rahasia Tentara Hisbullah (GRATHIS). Keduanya organisasi tersebut untuk menandingi Perkumpulan Kiyai Madura (PKM) yang diciptakan oleh Recumba Belanda.

Setelah penyerahan Negara Repiiblik dari pemerintah Belanda kepada bangsa Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949 melalui perundingan Meja Bundar. Sejak 1953 sampai saat mi beliau memimpin/mengasuh Pondok Pesantren An Nuqayyah Guluk-guluk, juga aktif di berbagai organisasi dakwah keagamaan Nahdlatul Ulama Sumenep dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa pada awalnya “Annuqayah” merupakan nama madrasah yang diberikan oleh KH. Moh. Ilyas sekitar  tahun 1935 setelah KH. Khozin Ilyas merintis system Pesantren.

Ahmad Basyir bin Abdullah Sajjad, wafat pada hari Sabtu, tanggal 15 Juli 2017, sekitar pukul 05.00, di kebumikan di komplek pondok pesantren Annuqayah Sumenep.

(Sejarah Perjalanan DPRD Perjuangan Rakyat Sumenep 1945 – 1959 – Tadjul Arifien R)

Responses (3)

  1. Assalamualaikum.saya dengar KH Basyir Sumenep pernah menulis kitab tafsir. Apa dari penulis bisa menginfokan kepada saya melalui tulisan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.