Tokoh Madura  

Ahmad Basyir selaku Ex Cdt Kompi Sabilillah di Guluk-guluk ditugasi sebagai pemimpin pasukan penyebar, beranggotakan sembilan orang IVG (Inlichtingen Velligheids Groep). Mereka melakukan gerakan bawah tanah secara illegal (sernbunyi-sembunyi) dan banyak hasil yang telah dilakukan