Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Abd. Sukur Notoasmoro, Pelestari dan Praktisi Bahasa Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Tokoh Madura ► Abd. Sukur Notoasmoro, Pelestari dan Praktisi Bahasa Madura ► Page 2

Ditayangkan: 28-05-2015 | dibaca : 7,840 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Dari kedua belah pihak tersebut, leluhur Pak Sukur memang terkenal sebagai keluarga keturunan bangsawan pejuang yang pakar dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, meliputi agama, budaya, hingga politik dan hukum. Leluhur dari pancer, Kangjeng Kiyai Adipati Suroadimenggolo ke-V dikenal sebagai tokoh bangsawan Jawa yang luas wawasan keilmuannya. Ketika masih berkuasa di Semarang, Kangjeng Kiyai—begitu beliau biasa disebut—seringkali dikunjungi tokoh-tokoh besar di masanya untuk diminta nasihat dan pendapat (termasuk oleh Pangeran Diponegoro, bahkan tokoh-tokoh kolonial). Beliau memiliki 40 putra-putri yang kebanyakan juga memiliki wawasan keilmuan yang luas. Disamping itu beliau ini adalah juga paman sekaligus ayah angkat dari Raden Shaleh, pelukis (Sayyid Shaleh bin Husain Bin Yahya).

Peristiwa perang Jawa selanjutnya merubah perjalanan hidup keluarga Kanjeng Kiyai. Sekitar tahun 1820 Masehi, Suroadimenggolo ke-V dan salah satu putranya Raden Adipati Pringgoloyo (sebelumnya bernama Raden Shaleh alias Raden Ario Notodiningrat, yang menjabat sebagai bupati Lasem) ditangkap dan selanjutnya ditawan di atas kapal Perang Pollux karena terbukti bersekutu dengan Pangeran Diponegoro. Namun selanjutnya beliau berdua mendapat jaminan sekaligus suaka dari Sultan Sumenep. Perlu diketahui, Suroadimenggolo ke-V ini merupakan saudara sepupu sekaligus mertua Kangjeng Sultan Sumenep, Abdurrahman Pakunataningrat (hubungan sepupu itu dari pihak ibunda Sultan, yang merupakan putri dari Suroadimenggolo ke-III). Akhirnya Kangjeng Kiyai Adipati Suroadimenggolo V dan Raden Adipati Pringgoloyo hijrah ke Sumenep. Dalam catatan silsilah keluarga di sini, beliau hijrah bersama isteri dan 10 orang putra-putrinya—termasuk Pringgoloyo (dari total 40 putra-putri). Kedudukan sebagai adipati Semarang diberikan kepada salah satu putranya, Raden Krisno (Adipati Suroadimenggolo ke-VI).

Pringgoloyo—yang menjadi cikal bakal jalur keluarga Pak Sukur, karena pengalaman sekaligus wawasan keilmuannya yang luas (usia belasan tahun sudah lulus dari perguruan tinggi di India) beliau dipercaya oleh Sultan Sumenep sebagai wakilnya dalam menjalankan roda pemerintahan, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Rijksbestuurder (Patih) Sultan Sumenep. Sebuah pangkat yang selanjutnya diturunkan pada putranya, Raden Tumenggung Ario Mangkukusumo (kakek buyut Pak Sukur).

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • Dengarkan Lagu Madura

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Terkini

    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri
    • Medan Laga Madura dalam Perang Tahta Jawa II
    • Makna LabĂŁng Mesem, Keraton Sumenep
    • Eksplor Madura: Destinasi Wisata di Pamekasan
    • Eksplor Madura; Destinasi Wisata di Sumenep
    • Gelar Panembahan Pertama Kali di Madura

  • Banyak dikunjungi

    • Sejarah Buju’ Batu...
    • Asal Usul Leluhur Orang M...
    • Tembang Macapat Madura da...
    • Inilah Silsilah Asta Sind...
    • Tradisi Meminang Bagi Ora...
    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close