Bagi manusia Madura tanah adalah kekayaan yang sebenarnya karena dengan tanahlah mereka bisa bertahan dan mengembangkan kualitas hidupnya. Ini bukanlah sekadar peristiwa ekonomi, namun juga meliputi sosial religius
Month: February 2017
Jejak Bugis-Makasar di Pulau Giliyang Madura
Orang Bugis jika ingin belajar etika kekuasaan datang ke Sumenep sementara orang Madura jika mau belajar soal melaut tentu belajar kepada orang Bugis. Makanya dua etnis ini dikenal sebagai pelaut sejati, hingga detik ini.
Kebudayaan Madura, Tak Ramah Perempuan?
Kadang ada benarnya juga jika dikatakan, kebudayaan Madura sebenarnya tidak ramah bagi perempuan. Persoalan lain adalah ekonomi yang menjadikan pendidikan sebagai sesuatu yang mahal bagi kebanyakan masyarakat Madura
Gilis dan Jurung
Peran Gilis sekarang sudah digantikan mesin penggiling, seiring dengan fungsi jagung yang sedikit bergeser dari makanan manusia menjadi makanan ternak. Bahktan gilis saat ini sulit dijumpai keberadaannya.
Langgar Seribu Kisah, di Ujung Barat Kota Sumenep
Langgar atau kobhung adalah bangunan yang terbuat dari kayu berkaki empat atau lebih yang pada umumnya digunakan untuk untuk kegiatan religi dan sebagainya.
Buku “Embi’ Celleng”; Langgam Baru Bahasa Madura
Membaca buku cerpen Embi’ Celleng Ji Monentar barangkali dapat diteropong dengan perspektif demikian. Terlepas dari semua persoalan di atas, cerpen-cerpen dalam buku ini juga menarik jika dikomparasikan dengan cerpen-cerpen berbahasa Indonesia yang mengangkat lokalitas Madura
Perempuan, Pendidikan dan Lokalitas Madura
Perempuan dan Lokalitas Madura. Terbentuknya adat dan kerpibadian orang Madura banyak dipengaruhi satu kondisi karakteristik geografis di Pulau Madura