Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Tumenggung Jaingpati, Sebagai Adipati Sumenep

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Tumenggung Jaingpati, Sebagai Adipati Sumenep

Ditayangkan: 16-11-2014 | dibaca : 4,565 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Masa Pemerintahan Aria Tumenggung Jaingpati di Sumenep

pendopo-agung

Pendopo Agung Sumenep

Tumenggung Jaingpati diangkat sebagai Bupati Sumenep tahun 1644 M berada di bawah pengaruh kekuasaan Mataram. Dalam masa pemerintahan Tumenggung Jaingpati tidak ada perubahan yang berarti bagi kehidupan masyarakat. Keadaan ekonomi masyarakat mulai memburuk karena pada saat itu Bupati Sumenep diberi kewajiban untuk membayar upeti kepada Raja Mataram. Kewajiban untuk membayar upeti dan beberapa produk penting yang dihasilkan Sumenep tentunya sangat membebani rakyat yang kehidupannya semakin sengsara. Beberapa upeti yang dipersembahkan kepada raja Mataram antara lain, kapas, gula jawa, dan ikan kakap merah kening.

Pada saat Tumenggung Jaingpati memimpin pemerintahan di Sumenep, Raden Bugan (Putra Pangeran Cakranegara I) tengah diasuh oleh Sultan Cirebon. Ia banyak mendapatkan pelajaran yang mendalam tentang agama Islam. Setelah dirasakan cukup menimba ilmu, kemudian oleh Sultan Cirebon dianjurkan untuk melanjutkan pendidikan agama ke pesantren Sunan Prapen di Giri. Pada saat menempuh pendidikan di pesantren Giri, Raden Bugan bertemu dan bersahabat dengan Raden Trunojoyo, cucu dari Pangeran Cakraningrat 1.

Raden Bugan Ke Pesantren Giri

Dikirimkannya Raden Bugan untuk menempuh pendidikan di pesantren merupakan salah satu upaya menghasilkan kepemimpinan yang berkualitas di kalangan bangsawan Sumenep. Di Giri Raden Bugan menjadi salah saw santri kesayangan Sunan Prapen. Bahkan kasih sayang yang diberikan Sunan Prapen seperti kasih sayang yang diberikan kepada anaknya sendiri.

Dikirimkannya Raden Bugan memasuki dunia pesantren di Giri merupakan pilihan bijaksana, karena Sunan Prapen merupakan seorang ulama yang merniiki pengaruh dan peran yang amat besar dalam perkembangan Islam di Nusantara. Beberapa orang santri yang menuntut ilmu di pesanteren Giri berasal dan luar Jawa, di antaranya Lombok, Sulawesi, Madura dan Ternate. Giri menjadi pusat pengembangan Islam dan banyak membenikan pengaruh kuat kepada daerah Jawa timur dan Madura.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Membumikan Kembali Tradisi Barzanji
      📚 Tradisi Madura
    • Arya Wiraraja Adipati Sumenep
      📚 Sejarah Madura
    • Nafas Perempuan Batik Madura
      📚 Budaya Madura
    • R-Amiruddin-TjitraprawiraAmiruddin Tjitraprawira, Ciptaan Lagunya tetap Abadi
      📚 Tokoh Madura
    • Menengok Goa Kandalia Langsar Sumenep
      📚 Wisata Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close