Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Tradisi Blater Tak Bisa Ditinggalkan

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Tradisi Blater Tak Bisa Ditinggalkan

Ditayangkan: 07-12-2011 | dibaca : 9,621 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Blater (ilustrasi)

Fenomena ke-blater-an seperti yang dituturkan H Junaidi bahwa, para blater yang merepresentasikan diri sebagai “kesatria lokal” sangat banyak keberadaannya pada tahun 80 an. Karena tahun 80’an muncul fenomena penembak misterius (petrus)[3] banyak sekali kalangan blater yang menjadi korban.

H. Ahmad Junaidi sendiri tak mengetahui latar belakang munculnya petrus. Akibat petrus itu pula yang lambat laun menjadi faktor penghambat regenerasi blater hampir dikawasan Bangkalan dan Sampang. Walau sifatnya sementara, petrus cukup menjadi trauma bagi kalangan blater. Walau begitu tradisi blater tak bisa ditinggalkan, baik oleh desakkan negara maupun agama. Kasus petrus yang menimpa tokoh tokoh blater seperti H Suud dan saudaranya juga menjadi korban tak menuyurutkan langkah orang orang Madura. Menurut penuturan Ridwan, banyak sekali kalangan blater yang mengalami nasib seperti Suud, walau ia tak bisa menyebutkan namanya satu per satu.

Memang kalangan blater tidak menaruh hubungan yang diamteral dengan kalangan kyai. Bahkan dalam banyak kasus, sebagian besar blater adalah keluaran pondok pesantren atau setidak tidaknya menjalin hubungan dengan kyai guna mendapatkan ilmu kesaktian sebagai cara memenangkan carok. Sehingga tak mengherankan jika sebagian blater juga menempatkan kyai sabagi “patron”, khususnya kyai kyai yang memberikan andil bagi transformasi ilmu kepada sang blater.

Ada berbagai cara yang digunakan oleh pihak blater untuk menaikkan kewibawaannya, disamping merapat ke kyai mereka juga membangun berbagai sarana ibadah seperti masjid dan panti asuhan. Seperti yang dilakukan oleh Bahar, ia seorang blater rajeh (besar) yang amat disegani di Bangkalan. Masjid Bahar adalah sebuah masjid yang paling megah dan mewah di Bangkalan yang merupakan bangunan hibah yang diberikan Bahar kepada masyarakat, ia juga membangun panti asuhan dan meminta pemda untuk mengganti nama jalan didepan masjidnya (yakni; Jalan Raya Bangkalan-Arosbaya) untuk diganti sesuai dengan nama dirinya, yakni Jalan Bahar.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Seni Musik Tong-Tong: Ikon Kebangkitan Seni Musik Lokal Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Festival Musik Tong Tong Meriahkan Hari Jadi Sumenep ke 742
      📚 Peristiwa Madura
    • Pesapean, Permainan Tradisi Anak Madura
      📚 Permainan Anak madura
    • Pasarean Asta Tinggi Sumenep dan Nilai Kesejarahannya
      📚 Sejarah Madura
    • Asal Muasal Desa Gili Bangkalan
      📚 Legenda Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close