Tradisi Ater-ater Tergerus Arus Globalisasi?

Oleh :  Fathor Rahman JM

Terdapat tradisi yangterater unik, mengesankan, dan agak sulit kita temukan di tempat selain di Madura atau paling tidak di masyarakat Madura. Tradisi tersebut adalah budaya ater-ater. Ater-ater ini adalah sebentuk tradisi masyarakat Madu ra terutama di pedalaman dan grass root yang paling banyak ditemui ketika ada hajatan, selame tan dalam segala macamnya, hari raya keagama an, tasyakuran, dan lain sebaginya.

Kegiatan ater-ater ini diaplikasikan dengan menghantarkan barang (terutama makanan) pada sanak keluarga atau tetangga yang ada di sekitar. Namun tidak jarang tradisi ini juga dilaku kan dan tujukan pada sanak saudara yang jauh.

Bagi kalangan masyarakat Madura, ater-ater merupakan tradisi yang telah turun-temurun. Hal ini dilakukan untuk menyambung dan mempererat tali silaturrahmi antar keluarga atau tetangga.

Barang yang dibawa sebagai oleh-oleh bagi yang dikunjungi berupa makanan yang siap saji, seperti nasi putih berserta lauk daging sapi atau kambing, lengkap dengan kue dengan berbagai macam jenisnya. Jajanan, nasi, dan lauk pauk tersebut disimpan dalam wadah khusus, sema cam termos untuk piknik. Lalu dijinjing dibawa ke tempat saudara atau tetangga yang akan dikunjungi.

Makanan siap saji dan tidak tahan lama terse but biasa dibawa pada saudara atau tetangga dekat. Jika yang hendak dikunjungi atau diater-ater adalah keluarga yang letaknya jauh, barang bawaannya biasanya barang yang tidak mudah basi tapi unik. Hanya bisa didapat di tempat-tempat tertentu.

Sebagai salah satu dari elemen budaya ma syarakat Madura, ater-ater dapat dijadikan se buah teropong atau sekeping cermin yang dapat menggambarkan identitas dan karakter masya rakat Madura.

Responses (2)

  1. disitu tidak dijelaskan budaya TER ATER itu tidak dijelaskan dilaksanakan pada saat apa. di kapung saya budaya itu dilakukan pada saat menjelang bulan puasa, hari raya idul fitri atau hari raya idul adha. (H-1) perayaan.

    1. Tradisi ter-ater bisa dilakukan setiap saat, khususnya pada peringaran tertentu; hari besar keagamaan, kelahiran, kematian, hajatan, atau peristiwa lainnya, bahkan ketika seseorang nanggap perkumpulan pengajian, ter-ater juga menjadi bagian dari kegiatan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.