Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sumenep Setelah Pemerintahan Yudonegoro

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Sumenep Setelah Pemerintahan Yudonegoro

Ditayangkan: 11-07-2017 | dibaca : 2,780 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 3.00 out of 5)
Loading...
pendopo-agung

Pendopo Agung Sumenep

Raden Bugan menyadari bahwa kedudukan yang baru dicapainya sebagai penguasa Sumenep, yang menjadi hak warisnya, terjadi semata-mata berkat jasa Trunojoyo. Dan beliau tidak melupakan bahwa ayah dan semua sesepuhya terbunuh dalam perang menentang ekspansi Mataram ke Madura. Hal itu di ketahuinya atas dasar ceritera dan para pembantunya bahwa para leluhurnya gugur atas pengkhianatan Pangeran Cakraningrat I.

Dengan demikian maka sejak itu beliau tidak rnenghormati Cakraningrat II, dan juga tidak mau tunduk kepada Amangkurat II sekalipun telah membenrikannya gelar kehormatan menja Tumenggung Yudonegoro.

Sangat disayangkan Tumenggung Yudonegoro membuat tindakan sangat buruk bagi negaranya, karena untuk membebaskan diri dari kungkungan Mataram, beliau minta bantuan dan perlindungan Belanda. Bahkan ikut membantu Belanda menumpas pembangkangnya yakni Sunan Giri  Ill (Suan Perapen).

Padahal Sunan Perapen adalah pengasuh sekaligus sebagai guru dari Yudonegoro bahkan bekas sekutu Trunojoyo yang telah mengangkat dirinya sebagai penguasa Sumenep. Karena tindakan tersebut maka beberapa Ulama di Sumenep memberontak kepada Yudonegoro, namun semuanya dapat diatasi dengan baik.

Sedangkan pihak Belanda bagaikan mendapar durian runtuh atas kehendak serta kemauan Yudonegoro yang meminta bantuan kepadanya. Sekalipun Sumenep tidak memberi keunntungan segi perdagangan, tapi atas ketenangan di Sumenep akan memperlancar perniagaan dan petuajangan politik VOC di tempat lain.

Tumenggung Yudonegoro tidak mempunyai putra laki-laki, ketika meninggal dunia pada tahu 1672 maka keempat menantunya berebut tahta untuk menggantikan kédudukanya. Disini Belanda berperan sebagai hakim, yang mana Pangeran Wirasekar dan Pangeran Pulangjiwo dijadikan adipati Sumenep, sedangkan Pangeran Gatutkaca dan Pangeran Baskara dijadikan Adipati di Pamekasan

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Identitas dan Warna Lokal Dalam Sastra Madura Modern
      In Sastra Madura
    • Aksi Militer Belanda di Madura
      In Sejarah Madura
    • Rekontruksi Citra Tradisi Masyarakat Sumenep
      In Tradisi Madura
    • Kobhung, Bangunan Tradisional Masyarakat Madura
      In Budaya Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Asal Usul Leluhur Orang Madura
    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep
    • Pengaruh Islam dalam Sistem Birokrasi Pemerintahan Sumenep
    • Syarif Husein Banyusangkah

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close