Sejarah Masuknya Agama Islam di Sumenep (Bag. 2)

joharsari
Pasarean Panembahan Juharsari, di Desa Mandaraga Sumenep

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Syd. Ali Murtadla menuju ke Arah timur dan mendarat di pulau Sepudi, disana mendirikan pedukuhan sebagai pusat pengembangan agama Islam, yang oleh masyarakat Sumenep disebut Rato Pandita, juga dikenal dengan nama Sunan Lembayung Fadal. Tempatnya kira-kira di desa Nyamplong, atau sekarang disebut Asta Nyamplong, kebetulan Sunan Lembayung Fadal tersebut kalau berdzikir suka memakai buah nyamplong sebagai tasbih.

Menurut legenda (cerita dari mulut ke mulut) bahwa nama Sepudi berasal dari kata-kata Sepuh Dhewe (bahasa Jawa) dengan artian “tua sendiri“ atau lebih tua (awal) masuknya agama Islam di Sumenep, Wallahu A’lam.

Sunan Lembayung Fadal tersebut berputra 4 orang  yakni :

Haji Ustman yang dikenal dengan nama Sunan Manyuram Mandalika, menyebarkan agama Islam di Mandalika Lombok, dan mempunyai keturunan bernama R. Bindara Dwiryopodo yang dikenal denagn nama Sunan Paddusan yang menyebarkan agama Islam di Sumenep, yang kemusian dijadikan menantu oleh Jokotole.

  1. Ustman Haji yang dikenal dengan nama Sunan Ngudung (Sunan Andung) beliau mempunyai dua orang putra dan putri, Syd. Jakfar Shodik (Sunan Kudus) dan Siti Sujinah istri Sunan Muria, sedangkan Sunan Kudus mempunyai putra bernama Syd. Amir Hasan (Sunan Pakaos), dan juga Sunan Pakaos mempunyai putra sebanyak 12 orang. Putra yang kesembilan bernama Sayyid Ahmadul Baidlawi atau Pangeran Katandur.
  2. Tumenggung Pulangjiwo atau Panembahan Blingi, yang mempunyai dua orang putra yakni Adipoday dan Adirasa.
  3. Nyai Ageng Tondo istri Khalifah Husain atau Sunan Kertayasa yang dikenal dengan nama Sunan Kertayasa Sampang.
  4. Keberadaan Sunan Lembayung Fadal tersebut se zaman dengan pemerintahan Panembahan Joharsari yang keratonnya di Aengnyeor masuk desa Tanjung kecamatan Saronggi.

Tulisan bersambung

  1. Sejarah Masuknya Agama Islam di Sumenep (Bag. 1)
  2. Sejarah Masuknya Agama Islam di Sumenep(2)
  3. Sejarah Masuknya Agama Islam di Sumenep (Bag. 3)

Jadi Adipati Sumenep yang pertama kali masuk Islam yakni Panembahan Joharsari, mungkin bisa jadi hal ini menjadi tanda tanya bagi para pembaca mengenai tahun masuknya Agama Islam ke Sumenep yang lebih awal dari tanah Jawa, dan perlu diketahui bahwa sebelumnya di Jawa sudah ada agama Islam hanya kurang memasyarakat. Baru menyebar setelah para Walisongo tahap kedua mengadakan penyebaran secara serentak, padahal sebelumnya sudah ada hanya para penganutnya sangat sedikit sekali, seperti contoh dengan adanya kuburan seorang muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun bin Al Qadir Billah di Leran Gresik yang bertahun 1102 masehi, atau sekitar tiga ratus tahun sebelum Walisongo menyebarkan agama Islam.

Responses (2)

  1. ass…mksh bnyk tlh di beri izin tk meng copy, muga2 dpt barokah yg pnya blog ini muga2 dpt pahala….wss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.