Perbedaan Kebudayaan Kangean dengan Madura

Jimat itu dibeli atau diberi oleh seseorang yang diyakini mempunyai kekuatan supranatural sebagaimana Kyai. Jimat itu ada yang dipakai sebagai ikat pinggang (sabbuk), disimpan dalam dompet, tas, dan diletakkan di atas pintu, di dalam toko, bahkan di dalam kotak amal. Jimat juga ada yang berbentuk rompi berwarna hijau atau coklat (kalambi kerre). Asma’ temor merupakan bacaan-bacaan yang merupakan gabungan lafal Alquran dan bahasa lokal. Jeze’ adalah cara untuk mendapatkan kekebalan.

Kep sekep adalah pertahanan diri dengan membawa benda yang berupa mustika (masteka), pusaka (posaka), baju tahan tusukan senjata tajam (kalambi kerre), organ makhluk halus (lentong), organ binatang, binatang, benda-benda yang dipergunakan binatang (bukel), dan benda-benda yang dipercaya mengandung magis (du’sidu’). Seseorang yang melakukan araje menjelma menjadi kelelewar (pok-kopok), binatang piaraan (kucing, tupai), dan pesuruh (haddem).

Kondisi kebudayaan Kangean di atas menentukan interpretasi dan aktualisasi ajaran Islam orang Kangean (Geertz l988; Smith 1989; Nakamura l989, Suparlan l995; Mulkhan 2000; Budiawati 2000; Betty 2001).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.