Penteng, Permainan Anak Madura

Peralatan yang dipergunakan dalam permainan penteng terdiri dari dua bilah kayu sebesar ibu jari dengan ukuran yang berbeda, satu pendek dan satu lagi panjang. Kayu yang pendek, berukuran kira-kira 13 cm, disebut pangkene, sedangkan yang panjang berukuran kira-kira 39 cm disebut panglanjang. Kedua bilah kayu bia­sanya ini terbuat dari kayu gabus, atau dari bambu yang dipotong sedemikian rupa. Selain kedua alat tadi, juga diperlukan sebuah lubang kecil di tanah yang berukuran panjang antara 20—25 cm dengan lebar 5 cm dan dalam lubangnya kira-kira 5 cm. Lubang ini dipergunakan sebagai tempat penyoket (penyukit) pangkene oleh panglanjang.

Apabila peralatan yang diperlukan telah ada, maka dicarilah ter dengan panjang kira-kira sepuluh meter. Setelah disepakati oleh para pemain dan persiapan lainnya telah disiapkan, juga disepakati jumlah nilai yang hendak dicapai (misal nilainya hanya sampai 50 atau 100), maka permainan dapat dimulai.

Para pemain yang berjumlah enam orang ini memilih kawan­nya yang sebaya melakukan “suten” untuk menentukan siapa-siapa yang termasuk teman bermainnya. Yang menang berkelom­pok sama yang menang dan yang kalah berkelompok dengan yang kalah. Jika telah ditentukan masing-masing anggota kelompok, selanjutnya diadakan kembali “suten” untuk menentukan kelom­pok mana yang mendapat giliran pertama bermain (alako kaada). Dua orang anak mewakili kelompoknya masing-masing melakukan “suten” alagi. Bagi kelompok yang menang dalam “suten” menda­patkan giliran pertama untuk alako (bekerja), sedangkan kelom­pok yang kalah bertugas untuk se ajaga (menjaga).

Setelah semuanya disepakati dan kelompok yang alako dan se ajaga telah diketahui, barulah permainan dimulai. Misalnya, kelom­pok 1 yang alako dan kelompok II yang se ajaga Mereka tidak ter­ikat dengan, urutan pemain dalam kelompoknya. Pemain bebas melakukan nyoket (menyukit) lebih dahulu. Kalau terdapat kesa­lahan yang dilakukan oleh seorang pemain di dalam kelompok­nya pada satu tahap permainan yang harus diselesaikan, tidak bo­leh digantikan oleh kawannya untuk menyelesaikan tahapan ber­ikutnya. Temannya harus melakukan dari semula kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.