Penteng, Permainan Anak Madura

Jalan permainan penteng ini, terdiri dari beberapa tahapan yang harus diselesaikan oleh setiap pemain. Tahap pertama, yakni menyoket pangkene dengan panglan­jang. Pemain pertama dari kelompok alako (kelompok I) akan menyoket, pangkene ditaruh melintang di atas lubang kecil lalu dicukit dengan panglanjang ke depan (lihat gambar).

Penyukit yang pandai akan mengarahkan pangkene ke tempat yang tidak dijaga dan diusahakan agar pangkene tidak dapat di­tangkap oleh lawan. Apabila tiga kali berturut-turut dalam tahap ini pangkene tertangkap oleh lawan, berarti kelompok I yang alako gagal dan harus diganti oleh pemain dari kelompok II yang se ajaga. Jika cukitan pertama tidak tertangkap oleh yang se ajaga (kelompok II), maka dari batas berhentinya pangkene tadi oleh panglanjang yang ditaruh melintang di atas lubang. Jika pangkene mengenai panglianjang berarti penyukit pertama gagal dan diganti oleh penyukit kedua dari kelompok I. Juga dinyatakan gagal apabila cukitannya dapat ditangkap oleh kelompok II. Selanjutnya penyukit kedua sekarang melakukan cukitan dan kalau berhasil (artinya tidak tertangkap dan tidak mengenai panglanjang) ia dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.

Pada tahap kedua, yaitu memukul pangkene dengan panglan­jang. Kedua alat itu dipegang dengan tangan kanan, pangkene di­lemparkan ke atas lalu dipukul dengan panglanjang (lihat gam­bar). Bila pangkene yang melayang tidak dapat ditangkap oleh lawan, kelompok I memperoleh nilai dengan mengukur jarak ja­tuh pangkene ke lubang, diukur dengan menggunakan panglan­jang. Kalau pangkene dapat ditangkap oleh lawan dan dilemparkan kembali ke lubang, atau ketika jatuh dan ternyata masih bergerak lalu disepak ke arah lubang sehingga jarak pangkene ke lubang tidak lagi sepanjang panglanjang maka gagallah penyukit kedua itu penyukit ketiga dengan dimulai dari cukitan pertama. Sebaliknya bila masih dapat diukur baik di muka atau di belakang lubang, dianggap hidup dan memperoleh nilai. Maka pemain dapat melan­jutkan tahap berikutnya.

Pada tahap ketiga, yakni dengan memukul pangkene yang di­taruh memanjang dalam lubang dengan sebagian menonjol (men­cuat) ke luar. Kemudian yang menonjol ke luar itulah yang dipu­kul sehingga meloncat ke atas lalu dipukul lagi oleh panglanjang ke depan (lihat gambar). Kalau pangkene tidak tertangkap oleh lawan, kelompok I memperoleh nilai lagi dengan mengukur jarak jauh terpelantingnya pangkene ke lubang dengan panglanjang. Untuk mendapatkan nilai yang lebih banyak lagi, bila pangkene pada waktu melesat ke luar dari lubang dapat dipukul dua kali (berarti terkena pukulan tiga kali tanpa menyentuh tanah) maka alat pengukurnya bukan panglanjang tetapi diukur dengan pangkene. Kemudian pemain melanjutkan tahap selanjutnya ialah metar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.