Masjid Agung Sumenep: Akar Historis Toleransi Masyarakat Madura
Budaya Madura  

Masjid Agung Sumenep: Akar Historis Toleransi Masyarakat Madura

Secara historis, Masjid Agung Sumenep dibangun pada masa Pemerintahan (Panembahan) Sumolo yang memiliki gelar Tumenggung Aria Asiruddin Natakusuma (1763 M.). Dia memerintah Sumenep dari tahun 1762 sampai 1811 M. dan merupakan putra angkat Raden Ayu Tumenggung Tirtonegoro yang menikah dengan ayah kandungnya, Bendoro Saod. Bindara Saod alias Raden Tumenggung Tirtonegoro merupakan seorang auliya’ yang dikenal sakti mandraguna, termasuk putra-putra keturunannya.

Tradisi Madura  

Orkes Okol, Musik Pengiring Lomba Merpati

Okol adalah orkes kecil dengan jumlah pemain yang berbeda-beda, tetapi saya sendiri hanya menyaksikan permainan dari orkes yang terbuat dari sebuah xylofon bersama dua atau tiga kentongan. Namun dua instrumen lain (yaitu sepasang simbal kecil dari logam dan sebuah suling bambu), serta nyanyian

Orkes Tongtong, dari Timur Daya Sumenep
Sastra Madura  

Orkes Tongtong, dari Timur Daya Sumenep

Orkes tongtong merupakan bentuk musik tradisi yang digelar oleh masyarakat Madura, khususnya masyarakat timur daya wilayah Kabupaten Sumenep. Alat-alat orkes tongtonng sangat beragam jenis dan ukurannya tergantung pada dana yang tersedia, keterampilan dan tingkahnya