Asta Blingi ( Sunan/Panembahan Wirokromo )
Kompleks Makam/Asta Blingi berada di Dusun Koattas Desa Gendang Timur Kecamatan Gayam, Asta Blingi sudah ada sejak Tahun 822 Hijriyah, makam utama berada dalam cungkub yang diletakkan di bagian paling utara yang terbuat dari kayu jati yang dipahat tangan dengan tatah, yang dikenal penduduk setempat sebagai Sunan/Panembahan Blingi atau Wirokromo.
Beliau adalah yang menemukan pulau sapudi, singkatan dari “Nosa Poday” yang berarti Pulau Poday.
Tidak jauh dari Asta Blingi tersimpan Calok Kodhik (Kujang), Batu Mustika, Sorban, Klambi Kerre dan tulisan prasasti daun lontar yang diyakini peninggalan panembahan wirokromo. Peninggalan ini masih tersimpan rapi di rumah salah satu ahli waris Panembahan Wirokromo
Pada survey yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 1996, pada bagian masjid Kuna/lama dijumpai beberapa potong keramik asing. Obyek artefaktural yang ditemukan berupa pecahan keramik retak seribu yang berasal dari masa pemerintahan dinasti Ming Akhir, serta pecahan magkuk besar berhiasan motif sulur-suluran dari masa dinasti Ching.
Prasasti Dusun Koattas
Prasasti Dusun Koattas, karena Prasasti ditemukan di Dusun Koattas Desa Gendang Timur Kecamatan Gayam pada tahun 1988. Prasasti yang berbahan batu gamping berukuran panjang 49,5 cm, lebar 34,5 cm dan tebal 8 cm, ditemukan di bawah mihrab bekas masjid lama, pada saat pembangunan masjid baru, batu ini disimpan oleh Mantan Kepala Desa Gendang Timur H. Ach. Zaini Nur. Tulisan yang diguratkan pada prasasti ini terdiri dari 16 baris, memakai huruf arab dan berbahasa jawa, yang berisi silsilah pendiri bangunan masjid di dekat kompleks Asta Blingi/wirokromo.
Terjemahan Bebas Prasasti :