Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kisah Pangeran Jaka Lombang dan Puteri Cemara Udang

▲ Menuju 🏛 Home ► Legenda Madura ► Kisah Pangeran Jaka Lombang dan Puteri Cemara Udang ► Page 4

Ditayangkan: 25-09-2018 | dibaca : 6,538 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

asal usul cemara udang“Prak!Prak!Prak!” Seorang prajurit yang lain memukuli punggung kakek itu dengan sebuah tongkat kayu.

“Ampun Tuan! Ampun!” Demikian kakek itu merintih kesakitan. Tanpa ampun, prajurit itu tetap memukulinya.

“Kambing ini sebagai ganti uang pajak yang berbulan-bulan belum kamu bayarkan,” teriak prajurit itu.

“Ini perintah raja!” Teriak prajurit yang lain.

Melihat beberapa prajurit berseragam melakukan hal itu, marahlah pangeran Jaka Lombang.

“Hey, prajurit! Lepaskan kakek itu dan kembalikan kambingnya!” Bentaknya keras.

“Siapa kamu? Beraninya mencampuri urusanku!” sergah prajurit itu sambil memandang pangeran Jaka Lombang dengan marahnya.

“Prajurit!” bentak seorang prajurit yang mengikuti pangeran. “Jangan lancang kamu! Hormatilah Pangeran!” Pinta prajurit pengikut pangeran.

“Kalian ini siapa? Pakaian kotor dan kumal berani membentak kami seorang prajurit.” Sahut  prajurit berseragam itu. “Jangan ikut campur. Kami diutus Bunda Permaisuri untuk mengumpulkan pajak bagi kerajaan. Tidak tahukah kamu, sekarang kerajaan  sedang miskin. Jadi butuh pajak yang banyak.” Lanjutnya. Tampaknya para prajurit itu tidak menyadari berhadapan dengan pangeran.

“Kalian ini prajurit macam apa? Kerajaan tidak pernah memerintahkan menarik pajak yang besar. Apalagi sampai merampas harta milik rakyat.” Kata pangeran keras.

“Lihat baik-baik. Apakah kalian tidak mengenalku?” Bentak pangeran sambil menyingkap pakaian kumalnya. Tampaklah  timang emas menempel pada sabuknya. Mendadak wajah para prajurit itu pucat. Matanya memancarkan keraguan. Betulkah timang emas itu tanda kebesaran seorang pangeran, namun demikian beberapa temannya mulai menyadarinya.

“Ampun, Pangeran!” Kata seorang prajurit gugup sambil cepat-cepat  duduk menyembah. Prajurit yang lain pun segera mengikutinya.

“Mohon maaf, Pangeran. Kami tidak menyadari berhadapan dengan Pangeran Jaka Lombang.” Sahut mereka bersamaan.

“Ampun, pangeran. Hamba melihat pangeran tidak memakai pakaian kebesaran. Jadi kami lupa!” lanjut seorang prajurit.

“Betul, Pangeran. Apalagi tubuh pangeran tampak kurus dan kotor.” Sahut yang lain.

“Sekarang dengarlah baik-baik!” Kata pangeran penuh wibawa. “Selama bencana belum teratasi, kalian tidak boleh menarik pajak kepada rakyat. Kalau perlu rakyat yang menderita harus kita tolong” Lanjutnya.

“Jangan kau ulangi lagi!” perintah pangeran tegas.

“Tapi Pangeran? Semua ini atas perintah Bunda Permaisuri!” Kata para prajurit hampir bersamaan.

Mendengar hal itu, pangeran diam dan menunduk. Hatinya sedih mengatahui sifat bundanya yang tidak berubah. Dari dulu bundanya selalu mengagungkan harta benda. Teringat hubungannya dengan seorang gadis sepuluh tahun yang lalu juga ditentang oleh bundanya karena gadis yang dicintainya berasal dari

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Budaya Madura: Garam, Kekerasan, dan Aduan Sapi
      📚 Peristiwa Madura
    • Simbol Anti Hegemoni dalam Cerita Rakyat Madura
      📚 Budaya Madura
    • Baburugan Becce’ , Senjata Utama Bagi Orang Madura
      📚 Budaya Madura
    • totok-adu-sapi-masalembuPelaksanaan Toktok Sering Terjadi Perselisihan
      📚 Tradisi Madura
    • Kongres Kebudayaan Madura 2011: Revitalisasi Budaya Lokal Atau Seremonial
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close