Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kiai Djauhari, Sosok Muqaddam Yang Sederhana

▲ Menuju 🏛 Home ► Tokoh Madura ► Kiai Djauhari, Sosok Muqaddam Yang Sederhana ► Page 4

Ditayangkan: 01-06-2012 | dibaca : 6,277 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Untuk bisa jeli dalam menuntut ilmu, kita dituntut untuk mampu memahami maksud dan niat awal kita menuntut ilmu. Berdasar niat dan maksud itulah kita akan mampu berjalan lurus dan bisa mencapai apa yang menjadi harapan kita, dan Ilmu yang kita pelajari akan menjadi ilmu nafi’ dan barokah.

Jujur dalam Berdagang

Kiai Djauhari selama hidupnya selalu berusaha membuat masyarakat Prenduan khususnya, menjadi masyarakat yang agamis dan taat menjalankan ajaran-ajaran Islam dalam hidupnya, termasuk dalam bidang bisnis dan perdagangan.

Kepada para pedagang Prenduan, Kiai Djauhari berpesan agar senantiasa jujur dalam menjalankan roda bisnis. Jangan mencuri timbangan dan takaran, jangan mencampur barang yang jelek dengan yang baik supaya mendapat berkah dan Allah!” (Kafie, 1996). Menurut Kiai Djauhani kejujuran dalam berdagang akan sangat menentukan barokah tidaknya hasil usaha yang diperoleh. Tanpa kejujuran sulit rasanya mengharap hasil perdagangan kita menjadi barokah, malah bisa sebaliknya, mencelakan diri kita sendiri.

Untuk menyampaikan pesan itu, biasanya setiap pagi, antara pukul 09.00 sampai 10.00 WIB Kiai Djauhani berjalan kaki mengunjungi toko-toko sepanjang jalan raya Prenduan. Seraya melakukan kunjungan tersebut, Kiai Djauhari memberikan fatwa kepada pedagang agar tidak melakukan kecurarangan saat menjalankan aktivitas dagangnya. (syaf/Lontar Madura)

Disalin dari buku KH.A. Djauhari Chotib, Muqaddam Tarekat Tijaniyah Madura 1904-1971, Mutiarapress, Ponpes Al-Amien Prenduan, halaman 35 s/d 38 dan 86 s/d 88

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Alalabang, Tradisi Lisan Ditengah Gempuran Kesenian Modern
      📚 Tradisi Madura
    • KH. Zaini Mun’im Sosok Ulama Pencinta Ilmu
      📚 Tokoh Madura
    • Masyarakat Madura Pasca Suramadu
      📚 Budaya Madura
    • Pamekasan Masa Pemerintahan Ronggosukowati
      📚 Sejarah Madura
    • Sangkal, dalam Perjodonan Perempuan Madura
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close