Di sebuah rumah tampak suara-suara orang bercengkrama, sesekali terdengar suara tawa. Itulah salah satu rumah yang menjadi tempat berkumpul warga Pulau Pagerungan. Mereka menghabiskan malam-malam yang hanya diiringi deburan ombak pantai yang tak kenal lelah dan suara-suara serangga yang mengerik. Suasananya jauh dari kebisingan knalpot kendaraan dan lalu lalang hentakan langkah manusia yang mengadu nasib ditengah-tengah kerasnya kota metropolis.
Harapan bagi penduduk pulau Pagerungan ini adalah adanya perbaikan sarana dan prasarana yang memadai, seperti Transportasi maupun fasilitas-fasilitas umum. Baik fasilitas listrik, sarana pendidikan dan kesehatan maupun jalan. Apalagi panorama pulau ini masih alami, sehingga potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata sangat terbuka lebar.
Hamparan pasir putihnya dengan terumbu karang yang tersebar diperairan adalah pesona yang tak terkira, keramah tamahan penduduknya menjadi salah satu daya tawar yang cukup menarik bagi para wisatawan. Belum lagi potensi perikanan yang ada dikawasan ini yang masih cukup besar, dan belum dikembangkan secara modern.
Aset tersebut selayaknya dijaga kelestariannya. Mengingat banyak terumbu karang yang berada pulau-pulau disekitar kondisinya sudah sangat memperihatinkan. Pulau itu sepatutnya mendapat perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat sebagai sebuah sorga yang terlupakan, sorga yang harus diselamatkan dan diberdayakan sehingga akan menjadi sorga sebenarnya (Lontar Madura)
disarikan dari http://miftahslank.wordpress.com/ dan http://rhitzcky.blogspot.com
Tulisan bersambung: