Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kearifan dari Sastra Lisan Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sastra Madura ► Kearifan dari Sastra Lisan Madura

Ditayangkan: 03-07-2012 | dibaca : 25,422 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

bahasa-sastra-maduraKearifan lokal khususnya dalam bentuk sastra lisan Madura, pada dasarnya secara alamiah berkembang di tengah masyarakat Madura. Sastra lisan Madura ada sejumlah macam bentuknya, antara lain tersebut dibawah ini:

1. Pandangan Hidup

Pandangan hidup orang madura banyak yang berupa ungkapan-ungkapan berupa saloka, pantun, lagu dan lain-lain. Pada pokoknya dibagi dua:

a.      Pandangan hidup keduniaan ada saloka berbunyi:

Abantal omba’ asapo’ angen
(Berbantal ombak berselimut angin).

Menggambarkan sikap hidup dinamis dan enerjik dan tabah untuk menghadapi berbagai tantangn dan cobaan. Hidup harus dihadapi dengan kerja keras.

b.      Pandangan keagamaan (religi) ada saloka berbunyi:

Abantal syahadat asapo’ iman
(Berbantal syahadat berselimut iman).

Menggambarkan bahwa orang Madura itu harus menyerah penuh kepada ajaran Allah atau ajaran agama.

2. Tatakrama (Adat Istiadat)

Dalam pandangan hidup orang madura mendapat warisan tatakrama (budi pekerti) yang harus diutamakan. Tentang pentingnya budi pekerti itu tersirat pada ungkapan:

Oreng andhi’ tatakrama reya akantha pesse singgapun, ekabalan ja’a e dhimma bai paju.
(Orang yang punya budi pekerti yang baik itu seperti uang (emas) singapara, dibelanjakan di mana saja pasti laku).

Adagium di atas selain menggambarkan pentingnya budi pekerti. Juga tersirat, dengan berbekal budi pekerti yang baik, orang pergi ke mana saja akan disenangi (diterima) orang. Tetapi orang yang tidak berbudi disebut:
Ta’tao Judanagara
(Tidak mengenal Judanegara)

Judanegara adalah seorang tumenggung di Madura yang sangat baik budi pekertinya, sehingga pantas dijadikan kaca kebbang (contoh teladan) bagi orang Madura. Orang yang disebut tidak mengenal (ajaran) Judanegara dianggap jauh dari sikap mulia, alias hina.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Remeh-Temeh Untuk Keagungan Puisi
      📚 Sastra Madura
    • seminar-sastra-madura-dan-media-syaf-anton-wrPeran Media Cetak Terhadap Sastra Madura
      📚 Sastra Madura
    • anak-amaduraKesungguhan dalam Sikap: Belajar dari Salah Paham
      📚 Budaya Madura
    • Sekilas Carok dalam Masyarakat Madura
      📚 Budaya Madura
    • Museum Keraton Sumenep
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close