Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Bertarung Memperebut Istri, Tradisi Masyarakat Pagerungan Kecil

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Bertarung Memperebut Istri, Tradisi Masyarakat Pagerungan Kecil

Ditayangkan: 11-01-2013 | dibaca : 1,681 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Jika ada yang menTradisi Masyarakat Pagerungan Kecilgatakan wanita adalah simbol kehormatan, sepertinya memang benar-benar begitu adanya. Jika di sumatera seorang perjaka harus menculik calon istrinya sebelum di lamar, maka di Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, seorang mempelai laki-laki harus menang terlebih dahulu bertarung melawan kelurga pihak keluarga si perempuan.

Bisa jadi yang bertarung memang bukan sang calon mempelai laki-laki. Tapi seorang pendekar yang mewakilinya, la bertindak sebagai utusan untuk menaklukkan pendekar dari pihak perempuan. Pada jaman dahulu, pertarungan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Tidak jarang satu dari dua pendekar tersebut harus terluka. Sebab tanpa bisa mengalahkan pendekar dari pihak perempuan, seorang calon mempelai laki- laki tidak diperbolehkan menikahi calon istrinya. Konon, ada istiadat ini berasal dari kebiasaan yang dilakukan suku Bajo, Bugis dan Mandar.

Bagi mereka perempuan adalah pertaruhan harga diri dan kehormatan. Sehingga sebuah keluarga tidak akan begitu saja menyerahkan anaknya untuk dinikahi seseorang lelaki, la harus direbut dengancara kesatria melalui pertarungan secara fisik.

Tradisi Masyarakat Pagerungan Kecil 2Hanya saja pada akhir-akhir ini, pertarungan tersebut tidak lagi dilakukan dengan sesungguhnya. Setiap acara pernikahan memang diawali dengan pertarungan. Namun lebih sebagai simbol kebu- dayaan dan hiburan belaka. Pertarungan ini ke- mudian menjadi semacam tontonan yang menyenangkan bagi tetangga dan kedu belah pihak yang akan menyelenggarakan perkawinan.

Lihat saja, anak-anak bahkan tidak sungkan mendekat dan menirukan gerakan-gerakan jurus yang diperagakan oleh sang pendekar. Ibu-ibu muda juga tak ketinggalan turun ke halam rumah sambil menggendong bayinya untuk menyaksikan pertarungan ini. Tak jarang dari mereka bahkan terlihat terpingkal-pingkal. Sebab gerakan- gerakan para pendekar yang bertarung sudah tidak lagi kaut dan gagah.

Mungkin para ibu-ibu ini bahkan ragu apakah sang pendekar bisa melihat dengan jelas atau tidak lawan bertarungnya. Lihat saja, salah satu dari dua pendekar ini bertarung dengan menggunakan kacamata.

Tentu tak bisa dibayangkan jika pertarungan ini tetap dilakukan dengan sesungguhnya. Perkawinan yang seharusnya menjadi momentum untuk berbahagia bersama, bisa berbalik 180 derajat menjadi pembantaian dan kekisruhan, (obeth)’

dikses dari: http://jawatimuran.wordpress.com/

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Gerabah, sebagai Kearifal Lokal Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Islam di Madura dan Kebangsaan
      📚 Budaya Madura
    • Menjenguk Pulau Berbantal Ombak, Berselimut Angin
      📚 Budaya Madura
    • pendopo-agungSumenep Masa Kekuasaan Aria Pakunataningrat II
      📚 Sejarah Madura
    • BerMadura dengan Cara Baru
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close