Dan beberapa pejabat tersebut yang terpenting adalah pengangkatan Jayakatwang yang masih saudara sepupu dengan sang raja bersama permaisurinya Nararya Turuk Bali menjadi raja di Kediri. Hal ini dilakukan pada tahun 1271 Masehi setelah selesainya pemberontakan Kelana Bhaya atau Cayaraja.
Pengangkatan pejabat-pejabat muda pendukung wangsa sinelir ini menimbulkan kemajuan pesat dalam bidang pemerintahan dan program politik Nusantaranya. Senopati Kebo Anabrang berhasil menundukkan Kerajaan Melayu Dharmasraya yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka, Patih Mahesa Anengah Angragani yang mampu mengkonsolidas unsur-unsur pejabat muda dalam pemerintahan Singasari dan Jayakatwang yang merupakan keluarga dekatnya mampu menjaga keutuhan Singasari di wilayah-wllayah bawahannya. Sementara itu terhadap para penentangnya yang berasal dari pendukung Wangsa Rajasa, seperti Patih senior Pu Raganatha, Tumenggung Wirakerti, Pendeta Santasmerti maupun Babatangan muda Banyak Wide dilakukan penurunan jabàtan maupun promosi di tempat yang jauh.
Pu Raganatha yang merupakan Patih senior kemudian meletakkan jabatannya dan menjadi Adhyaksa di Singasari, Tumenggung Wirakerti dijadikan Mantri Angabhaya, Pendeta Santasmerti mengundurkan diri dan menjadi pendeta di Asrama dan Babatangan muda Banyak Wide ditempatkan menjadi Adhipati di Madura timur. Untuk Banyak Wide yang dikenal sebagai seorang Babatangan muda yang handal, Sri Kertanegara tampaknya membuat perlakuan khusus dengan mempromosikan tokoh muda ini menjadi Adhipati Madura Timur.
Dengan jalan ini, Sri Kertanegara hendak membuat pengaruh Wangsa Rajasa di Kota Singasari menjadi berkurang dan kalaupun Banyak Wide sukses membangun Madura baginya merupakan satu keuntungan dan memberi nama harum pada sang dirinya tanpa rnembahayakan wangsanya.