Gua Payudan mempunyai nilai kesejarahan tersendiri bagi masyarakat Sumenep, hal ini mengingat gua tersebut mengisahkan peristiwa agung dan cukup dikenal melalui lirik lagu “Ghuwâ Pajhuddhân” yang disukai anak-anak jaman dulu. Namun kini telah menjadi destinasi wisata yang selalu ramai akan pengunjung, baik hanya sekedar untuk liburan, dan juga persemedian bagi orang-orang yang tirakatan.
Lontar Madura1049 Posts
![Pembelajaran Sejarah Sebagai Pembelajaran yang Hidup](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/06/sarasehan-sejarah-sampang-400x200.jpg)
Pembelajaran Sejarah Sebagai Pembelajaran yang Hidup
Di Sampang temuan peninggalan arkeologi berupa Situs Panjilaras berada di daerah kecamatan kota Sampang, ini merupakan kawasan pusat kota di masa lampau. Peninggalan yang perlu dijaga kelestariannya, karena merupakan artefak yang menyimpan jejak kota Sampang di masa lampau
![Rokat Bârlobârân, Permohoan pada Musim Hujan Agar Membawa Berkah](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/06/Rokat-Barlobaran-1-400x190.jpg)
Rokat Bârlobârân, Permohoan pada Musim Hujan Agar Membawa Berkah
Rokat bârlobârân merupakan ritual dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Langsar Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Rokat terkait dengan kesuburan tanah pertanian dan dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu rokat minta hujan atau sebagai rokat pembuka dan rokat syukur sebagai rokat penutup
![Rokat Sang-pasang, Penyembuhan Alternarif Ala Madura](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/05/sangpasang-400x200.jpg)
Rokat Sang-pasang, Penyembuhan Alternarif Ala Madura
Dari sekian tradisi peninggalan Hindu Budha yang ada di Madura, yaitu dalam upacara adat, ritual-ritual dan beberapa bentuk rokat yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Madura, seperti rokat tase’, rokat pandhaba, rokat dhisa, rokat aèng dan rokat-rokat lainnya. Salah satunya, yaitu Rokat Sang-Pasang.
![Rokat Pamengkang; Harmonisasi Ajaran Islam dengan Tradisi Masyarakat Madura](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/05/tanah-pamengkang-400x200.jpg)
Rokat Pamengkang; Harmonisasi Ajaran Islam dengan Tradisi Masyarakat Madura
Rokat pamengkang adalah tradisi masyarakat Madura yang dilaksanakan setiap memasuki bulan baru hijriah, masyarakat Madura menyebutnya bulan Sora (Muharam). Rokat pamengkang merupakan sebuah ritual yang memadukan antara tradisi dan ajaran Islam.
![Syaikhuna Kholil: Guru Ulama Jawa](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/05/Syaikhuna-Kholil-400x200.jpg)
Syaikhuna Kholil: Guru Ulama Jawa
Kiai Kholil Bangkalan adalah salah satu ulama termashur dan sangat dihormati di kalangan pesantren pulau Jawa. Sampai saat ini, makamnya masih ramai diziarahi. Beliaulah guru para ulama Jawa
![Sejarah Masuknya Islam di Madura](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/03/masjid-agung-sumenep-01-400x200.jpg)
Sejarah Masuknya Islam di Madura
Di bagian timur Madura, yaitu Sumenep menyebutkan Islam sudah masuk ke Sumenep sejak Panembahan Joharsari, penguasa Sumenep dari tahun 1319 hingga 1331 M. Panembahan Joharsari mempunyai putra bernama Panembahan Mandaraka yang juga diyakini beragama Islam. Bukti keislamannya adalah makamnya sudah berbentuk Islam yang terletak di desa Mandaraga, Keles, Ambunten.
![Upaya Transformasi Nilai-Nilai Luhur Tradisi Lokal Madura,](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/04/budaya-madura-250x190.jpg)
Upaya Transformasi Nilai-Nilai Luhur Tradisi Lokal Madura,
Kearifan dan tradisi lokal Madura menjadi penting untuk direkonstruksi dalam rangka menemukan jati diri otentik, yang selama masa dominasi modernisme, menjadi tereliminasi bahkan terkubur, sehingga demikian banyak manusia-manusia yang ter-cerabut, atau bahkan tidak mengenal jati diri otentik budaya lokalnya
![Seperangkat Gamelan Peninggalan Kiai Kholil Sendang](https://www.lontarmadura.com/wp-content/uploads/2023/04/kiai-kholis-sebndang-400x200.jpg)
Seperangkat Gamelan Peninggalan Kiai Kholil Sendang
Kiai Kholil Sendang adalah tokoh kharismatik dan penyebar agama Islam. Cara berdakwah sang kiai tidak hanya menggunakan bahasa lisan, tapi juga menggunakan media kesenian gamelan. Ia mempunyai prinsip dengan gamelan, masyakat lebih tertarik dan diminati. Ia menyebut “masyarakat bisa menangkap bunyi gamelan”