Definisi tentang carok sudah mengalami pergeseran dari substansi sebenarnya. Bahkan, pergeseran makna tersebut seakan dibiarkan oleh insan media.
Lontar Madura1057 Posts
Panastès, Petuah-petuah Para Sesepuh Orang Madura
Orang Madura punya keyakinan, bahwa sesungguhnya suatu perkara jelek yang disebutkan dalam kalimat panastès ini bakal menjadi kenyataan; akan celaka!
Contoh-contoh Bentuk Pertanyaan Bahasa Madura yang Perlu Diketahui
Sebelum menyebutkan contoh- contoh kalimat tanya atau okara pertanyaan dalam bahasa Madura, ada baiknya redaksi sajikan terlebih dahulu macam-macam kata tanya, sebagai dasar bagaimana memahami bentuk-bentuk okara pertanyaan dalam bahasa Madura.
“Bhapa’, Bhabhu’ Ghuru, Rato: Meneroka Azimat Madura
Falsafah orang Madura yang dikenal dengan ketundukannya pada aturan agama Islam beserta budaya yang mereka yakini. Namun, penyebutan “Bhapa’, Bhabhu’, Ghuru, Rato
Festival Tembakau Madura, Kembali Digelar
Sebagai ruang komukasi ekonomi, pada tahun ini Festival Tembakau Madura kembali digelar sebagai bentuk perhatian masyarakat terhadap petani tembakau.. Festival tembakau juga telah berhasil memantik sebuah ritual selamatan desa yang telah puluhan tahun ditinggalkan oleh masyarakat
Upacara Adat Pangantan Benusan di Sumenep
Di kampung Benusan pernah terjadi peperangan antara Pangeran Lor dengan Prajurit Bali. Peperangan terjadi kampung itu posisinya di tengah persawahan kampung
Loteng, Rumah Bertingkat yang Hanya Dihuni Putra Sultan Sumenep
Bangunan Loteng identik dengan rumah berlantai dua peninggalan kuna. Biasanya bangunan ini dimiliki oleh kalangan bangsawan utama di abad 19. Umumnya dimiliki oleh para putra raja. Namun faktanya, tidak setiap putra raja memiliki bangunan Loteng dan hanya para pangeran di antara beberapa putra Sultan Sumenep saja yang memiliki bangunan Loteng,
Bindara Abdul Zaman, Penerus Keilmuan Kiai Agung Nepa
Bindara Abdul Zaman, namanya mungkin tak begitu melegenda, seperti halnya Kiai Agung Nepa. Beliau merupakan salah satu keponakan dari sang Kiai, yang namanya masih dikenal di belahan timur daya Sumenep, ia adalah putra dari Kiai Agung Jareja.
Gua Payudan, Tempat Semedi Raja-Raja Sumenep
Gua Payudan mempunyai nilai kesejarahan tersendiri bagi masyarakat Sumenep, hal ini mengingat gua tersebut mengisahkan peristiwa agung dan cukup dikenal melalui lirik lagu “Ghuwâ Pajhuddhân” yang disukai anak-anak jaman dulu. Namun kini telah menjadi destinasi wisata yang selalu ramai akan pengunjung, baik hanya sekedar untuk liburan, dan juga persemedian bagi orang-orang yang tirakatan.