Dari Wangsit Sukardi sampai Gua Sukarno

Nama Sukardi tampaknya menjadi cikal bakal munculnya nama Gua Sukarno yang berlokasi di Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan. Sumenep. Perlu diketahui, gua ini sekarang mulai populer di Madura, dan banyak dikunjungi wisatawan dari sejumlah daerah.

Berikut wawancara Yan Kay, kontributor Lontara Madura di Sumenep sempat mewancarai pemilik lahan Gua Sukarno. Diantar Sugiman salah seorang kepanjangan tangan Hairul Anwar, pengelola gua eksotik itu ia menemui pemilik lahan Gua Sukarno, Mohammad Rasyidi (69) dan akrab dipanggil Ceng Rasidi di kediamannya tak jauh dari lokasi gua. Ceng Rasidi hidup bersama seorang istri; Hayati, empat anak yakni (alm) Puhana (istri Sukardi), Puhasan Busri,.Siti Maryam dan Siti Fatima, Berikut hasil wawancaranya (Red)

Saya sangat  penasaran dengan orang yang bernama sukardi.Atas ajakan sugiman (kepanjangan tangan Hairul Anwar) saya langsung mewawancarai Ceng Rasidi di kediamannya yang sangat sederhana.Ceng Rasidi adalah pemilik lahan dan gua sukarno.Saya (YAN KAY) dan Ceng Rasidi (CENG RASIDI).

Yan Kay : Pak Rasidi (Ceng Radisi) Siapkah sebenarnya sosok Sukardi itu ?

Letak Pemandian bidadari

Ceng Rasidi :Sukardi adalah menantu saya, sedang istrinya, Puhana adalah anak saya. Sukardi berasal dari Jember. Pada  tahun 2001 Sukardi mendapatkan petunjuk (wangsit)  untuk mencari dan menemukan gua dimaksud dan sebagai tempat tinggal. Tapi saya tidak langsung memperbolehkan menempatinya, karena dalam gua banyak semak dan belukar yang lebat, dan berbahaya karena disitu terdapat ular-ular yang bisa mengancam jiwanya. Sebab kontur tanah dan berbatu cadas seperti akan menjadi tempat persembunyian ular berbisa.

Baca juga: Eksotisme Alam Guna Sukarno di Panaongan Sumenep

Yan Kay : jadi sejak Sukardi mulai menembuat gua itu untuk melanjutkan wangsitnya?

Ceng Rasidi : Sebelum menempati kami dan dibantu para tentangga membabatnya dulu sampai sekira dianggap aman, baru kami ijinkan menempatinya. Saat pengerjaan pembabatan semak belukar, banyak temukan ular-ular dan saya jinakkan dan kami musnahkan. Sekarang di gua sudah tidak ada lagi ular berkeliaran (diketahui: Ceng Rasidi ternyata juga mempunyai kemampuan sebagai pawang ular)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.