Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Tradisi Ritual Tolak Balak Warga Arosbaya Bangkalan

▲ Menuju 🏛 Home ► Peristiwa Madura ► Tradisi Ritual Tolak Balak Warga Arosbaya Bangkalan

Ditayangkan: 26-09-2014 | dibaca : 2,894 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
tradisi ritual

(foto: maduracorner)

Ribuan warga Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan Madura, melakukan ritual tolak balak sebagai bentuk usaha agar terhindar dari mara bahaya dan berbagai macam penyakit.

“Malam ini adalah malam terakhir, jadi selam 9 malam semua warga masyarakat membaca burdah secara bersama-sama,” kata, Mahmudi, seorang tokoh masyarakat Arosbaya, Kamis malam. (25/09)

Acara ritual ini dilakukan secara serentak di masjid-masjid dan musholla setempat dengan baca-bacaan sholawat dan burdah sebagai bentuk permohonan kehadirat Allah SWT, agar masyarakat setempat terhindari berbagai masalah, khususnya bahaya penyakit.

Malam ini merupakan malam  ke-9, masyarakat yang sejak malam pertama membacakan burdah berkeliling kampung, diakhiri dengan pembacaan yaasin dan solawat nariyah serta pemotongan tumpeng nasi uduk, yaitu nasi uduk  berwana putih dan  kuning.

Mahmudi menjelaskan, tradisi ritual ini dilakukan masyarakat setempat secara terun temurun. “Berdoa dengan membaca burdah ini dilakukan sejak saya kecil sudah ada tradisi seperti ini, dan tujuannya bukan hanya berdoa untuk masyarakat sini, tapi juga untuk bangsa kita,” tambah anggota DPRD Bangkalan ini.

Hal ini juga dibenarkan oleh KH. Hamzah Amyat Munawir, pimpinan Ponpes Al Muhajirin kampung Paserean, desa Buduran  kecamatan Arosbaya, pembacaan burdah keliling itu selain untuk menolak balak dan segala jenis penyakit, juga sebagai syiar Islam.

“Sekarang ini banyak orang yang lupa terhadap burdah, padahal membaca burdah ini selain untuk menampakkan syiar islam, juga bisa menolak segala macam penyakit,” jelasnya.

Pembacaan burdah, tambah KH Amyat, dilakukan selama 40 hari, namun pada saat ini hanya dilaksanakan selama 9 malam. “Dulu kalau terjadi wabah penyakit masyarakat membaca Burdah selama 40 hari, saya juga berharap tradisi membaca burdah seperti ini bisa ditiru daerah lain di Indonesia untuk keselamatan bangsa,” pungkasnya. (syaf/mc)

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • kepulauan sapakenBahasa Komunikasi Masyarakat Sapeken
      📚 Sastra Madura
    • merajut-pantun-menjaring-harta-karunMerajut Pantun Menjaring Harta Karun
      📚 Sastra Madura
    • Bahasa Madura Pelindung Bahasa Indonesia
      📚 Sastra Madura
    • Pencitraan Masyarakat Madura Swasta
      📚 Budaya Madura
    • Penangkaran Bekisar Tradisional di Kangean
      📚 Wisata Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close