Kepulauan Masalembu secara adminsitratif masuk wilayah Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kepulauan memiliki tiga pulau utama yaitu Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Posisi Pulau Masalembu kelilingi perairan (laut bebas), berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep Daratan). Kondisi ini menyebabkan Pulau Masalembu langsung berbatasan dengan perairan bebas (laut lepas)[/junkie-alert]
Namun dibalik “keterpencilan” tersebut, kepualuan Masalembu memiliki keunikan tersendiri, baik kesejarahan, suku maupun kebudayaannya. Di pulau ini, tak hanya dihuni warga etnis Madura, namun juga terdapat warga dari keturunan dari Sulawesi.
Selain suku Madura, ada dua etnis pendatang yang secaraturun-temurun menjadi warga masyarakat setempat yakni Bugis dan Mandar. Bahkan tak jarang juga terlihat warga keturunan Kalimantan di sini, seperti misalnya suku Dayak.
“Dulu orang-orang Bugis dan Mandar dimotivasi oleh keinginan untuk lepas dari tekanan penjajah Belanda, sehingga jalan satu-satunya adalah mencari daerah baru yang dipandang aman,”cerita Cici (45) putri seorang tokoh spiritual masyarakat Masalembu, Uwak Gani, saat ditanya alasan orang-orang Bugis mukim di pulau ini.
untuk Ibu cici/ uwa’ gani,.
Apakah Toan Karaeng berasal dari suku mandar ??
Adakah Hubungan antara Toan Karaeng dengan Hae’??
klo masalah toan karaeng dalam cerita itu saya rasa cukup betul … dan yang menjadi permasalahan buat saya .. yang menamakan masalembu adalah kaidato’kaidani … karna dialah yang menemukan pertama kali .. cuman orang yang terdampar itu tidak mengetahui keberadaan kaidato’kaidani tersebut .. yang mereka tau hanya sapi sapinya aja .. mungkin itu aja
Kamu butuh tulisan dari pembaca sekitar Toan Karaeng yang lebih lengkap