Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sang Juru Tombak Pengawal Merah Putih
dari Kangean ke Pulau Sapeken

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Sang Juru Tombak Pengawal Merah Putih dari Kangean ke Pulau Sapeken ► Page 2

Ditayangkan: 03-03-2020 | dibaca : 721 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Belanda memerintahkan rakyat berkumpul di lapangan. Tidak terkecuali mereka yang bertugas sebagai prajurit juga berbaur dengan rakyat. Bagi mereka yang melawan dibunuh dan disiksa. Adapun Tentara Republik  diperintahkan naik kapal dan dibawa berlayar. Mereka lalu dimasukkan ke penjara Kalisosok di Surabaya dan menjadi tawanan selama 9 bulan. Tentara Republik yang menjadi tawanan antara lain; Moh. Hamzah (Komandan Sersan II), Kopral II Sutomo, Kopral II Mohammad Hafid, Prajurit II R. Kamaroedin, Abd. Razak, Abu Bakar, Mohammad Mohtar, Tinggal, Uwik, Soelamin, Aman, dan Bahrullah.

Para tentara atau pun prajurit dibebaskan pada tanggal 25 April 1948. Mereka lalu dikirim ke Kediri dan bergabung dengan induk pasukan Kesatuan Jokotole Resimen 35 Divisi 1. Setelah Agresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948 mereka mengikuti perang gerilya dan setelah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1948 mereka baru kembali ke Madura.

Sapeken dalam Pendudukan Belanda

Informasi mengenai jatuhnya Sapeken ke tangan Belanda, sayup – sayup terdengar di Kangean. Laporan resmi belum masuk, sebab pada waktu itu tidak ada sarana transportasi, radio atau telpon yang bisa memberi kabar dengan cepat. Meski demikian, di pendopo Kawedanan Arjasa Kangean telah diadakan pertemuan yang membahas terkait kondisi pulau Sapeken yang konon sudah dikuasai Belanda dan bendera tiga warna berkibar di sana.

Untuk memastikan mengenai kondisi terakhir di pulau Sapeken, berangkatlah 7 orang utusan yang dipimpin oleh Kapten Mohammad Mahfoed dan Letnan Haris. Ketujuh orang yang diberangkatkan, 5 orang adalah tentara dan 2 orang pemuda yang berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar yaitu Sahwanoedin dan Aboel Hasan. Mereka berangkat dari Arjasa dengan berkuda selama kurang lebih sehari semalam.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan 3 orang yang berjalan kaki, tidak lain adalah R. Ibrahim Kertowidjojo (Camat Sapeken) dan R. Mohammad Hasboellah (Mantri Polisi) dan Abuyamin (Polisi) yang berhasil meloloskan diri dan keluar dari pulau Sapeken. Dari keterangan mereka menyatakan bahwa benar pulau Sapeken sudah dalam penguasaan Belanda. Mereka lari untuk menyelamatkan diri dari incaran Belanda dan amukan massa yang sudah dalam kendali Belanda. Turut serta dalam pelarian tersebut keluarga camat yang sedang hamil tua. Mengingat kondisi perjalanan ke Arjasa yang cukup jauh, keluarga camat yang sedang mengandung itu dititip di rumah warga di Kayuwaru (desa di ujung timur Kangean) hingga melahirkan anak perempuan di sana.

Setelah melewati perjalanan selama sehari semalam dan tiba di ujung timur Kangean, lalu menyeberang ke pulau Paliat; sebuah pulau yang terletak di sebelah barat pulau Sapeken. Di sini rata – rata orang memberi kabar bahwa keadaan di Sapeken sangatlah genting. Rakyat diintimidasi dan diperintah secara paksa untuk memagar betis pulau Sapeken lengkap dengan persenjataan dan membunuh mereka yang datang terutama Tentara Republik dan orang – orang yang masih setia membela merah putih.

Sang Juru Tombak

Setibanya di Paliyat, rombongan dari Arjasa tidak langsung menyeberang ke Sapeken. Terlebih kabar kondisi terakhir pulau Sapeken. Jarak antara pulau Paliyat dengan pulau Sapeken sangat dekat. Hanya ditempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dengan menggunakan sampan atau perahu layar. Dari pantai timur pulau Paliyat nampak dengan jelas terlihat hamparan pasir pantai pulau Sapeken. Mereka mengamati keadaan sekitar. Mereka memastikan bahwa kapal perang Belanda tidak datang. Karena jika menyeberang hanya modal nekat tanpa strategi sama juga bohong dan sia – sia.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(3)

Arqam harun said on 18-05-2021

Wa alaikum salam saya jawab
Nomor kontak Penulis atasnama Hasani Hamzah 081249572614

Reply
Muta'allim said on 09-08-2021

Terima kasih banyak, Pak

Reply
Muta'allim said on 28-11-2020

Assalamu’alaikum. Mohon maaf, kami mohon info lebih lanjut. Untuk itu, kami membutuhkan nomer rang bisa dihubungi. Terima kasih.

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Madura Menurut Catatan Sejarah
      In Sejarah Madura
    • Sumenep dan Perjuangan Politik Arya Wiraraja
      In Sejarah Madura
    • Manusia Madura: Pandangan Hidup, Perilaku, dan Etos Kerja
      In Budaya Madura
    • Mengurai Benang Merah Keberadaan Asta Sindir
      In Sejarah Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Asal Usul Leluhur Orang Madura
    • Tradisi Meminang Bagi Orang Madura
    • Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep
    • Keberadaan Makam Pangeran Diponegoro: di Sumenep atau Makassar

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close