Rokat Pandhãbã, Ritual Membersihkan Diri Dari Nasib Buruk

Prosesi memandikan anak pandhãbã dengan menggunakan bunga seribu jenis ( kembhãng racok saѐbu )

Pentingnya Melestarikan Ritual Rokat Pandhãbã

Sebagai salah satu warisan budaya leluhur, rokat Pandhãbã menjadi tugas kita untuk melestarikannya. Keberadaaannya di tengah masyarakat tetap harus dijaga, dipelihara, dan dirawat sebagai tradisi turun-temurun yang bersumber pada kearifan budaya lokal.

Menjadi tugas kita bersama untuk senantiasa mengenalkan generasi di bawah kita, anak-anak kita bahwa masyarakat kita, bangsa kita, dan negara kita memiliki kekayaan berupa keragaman kebudayaan, adat istiadat, dan tradisi.

Di tengah maraknya penetrasi budaya luar dalam memengaruhi kebudayaan kita, pola pikir masyarakat, gaya hidup generasi milenial, dan kurangnya filter sebagai penyaring baik buruknya pengaruh tersebut maka peran masyarakat sebagai pelestari budaya lokal memegang kunci utama bertahannya warisan budaya ini di tengah gempuran budaya kontemporer.

Mempertahankan adat istiadat dan tradisi yang selama ini menjadi kebudayaan kita bertujuan agar tradisi ini tetap tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, bangsa kita tidak kehilangan kebudayaannya, serta para generasi kita tetap bisa belajar mengenal adat istiadat dan tradisi di masyarakatnya.

Rokat Pandhãbã sebagai warisan budaya leluhur merupakan tradisi yang perlu dilestarikan karena membawa pesan kebaikan dalam ritual pelaksanaannya. Banyak nilai positif yang bisa kita ambil dalam ritual rokat Pandhãbã ini. Pesan kepada kita bahwa dalam menjalani kehidupan kita senantiasa menemui kesulitan, rintangan, aral, dan hambatan. Kita harus selalu berbaik sangka, mengutamakan kejujuran, mengedepankan kebaikan kepada orang lain dan selalu berdoa kepada Allah agar kehidupan kita diberikan kemudahan dan kelancaran.

Ada berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan ritual rokat Pandhãbã ini agar tetap lestari di masyarakat. Upaya tersebut meliputi; Melibatkan keberadaan anak-anak kita dalam penyelenggaraaan ritual rokat sebagai upaya pengenalan budaya sejak dini kepada anak, memanfaatkan era teknologi saat ini sebagai media mendokumentasikan ritual rokat dengan harapan agar generasi di era 4.0 tetap bisa mengenal budaya nenek moyangnya melalui youtube dan media lainnya, pemangku pendidikan dan kebudayaan mengambil peran aktif menumbuhkan semangat literasi di kalangan generasi muda agar mulai menulis dan membaca hasil kebudayaan, termasuk peran pemangku kebijakan di masing-masing daerah agar dalam momentum tertentu menjadikan ritual rokat sebagai pertunjukan budaya kepada tamu dari luar daerah, perlunya diadakan lomba ritual keragaman budaya, dengan tujuan akhirnya agar keragaman kebudayaan kita termasuk di dalamnya adalah ritual rokat Pandhãbã tetap lestari, bertahan, terpelihara, dan terlindung

Rokat Pandhãbã merupakan tradisi yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat Desa Bluto. Keragaman dan perbedaan ritual yang kemungkinan terjadi bukan hal yang penting untuk diperdebatkan. Setiap dari kita hendaknya mulai mengambil peran dalam melestarikan budaya ini sebagai salah satu warisan leluhur.

Menumbuhkan kecintaan terhadap tradisi, adat istiadat, dan kebudayaan bisa dimulai dari kita sendiri. Kemudian kita bisa mengenalkan budaya ini kepada orang terdekat dalam kehidupan keluarga kita dengan harapan agar budaya kita tidak punah dan hilang.

Kita adalah generasi yang beruntung, terlahir di tengah masyarakat yang memiliki keragaman budaya. kita menjadi pewaris kebudayaan leluhur. Menjadi tugas kita untuk melestarikannya. Mulai dari kita sendiri, mulai saat ini, dan demi anak kita di masa depan.

Penulis adalah guru SMP Negeri 1 Bluto, Sumenep

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.