Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Raden Trunojoyo, Bangsawan Pemberontak dari Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Raden Trunojoyo, Bangsawan Pemberontak dari Madura

Ditayangkan: 09-01-2012 | dibaca : 6,453 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 3.50 out of 5)
Loading...

Raden Trunojoyo, sering pula ditulis Trunajaya, (Madura, k.1649 – Payak, Bantul, 2 Januari 1680) adalah seorang bangsawan Madura yang pernah melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Amangkurat I dan Amangkurat II dari Mataram. Pasukannya yang bermarkas di Kediri pernah menyerang dan berhasil menjarah keraton Mataram tahun 1677, yang mengakibatkan Amangkurat I melarikan diri dan meninggal dalam pelariannya. Trunojoyo akhirnya berhasil dikalahkan Mataram dengan bantuan dari VOC pada penghujung tahun 1679.

Penaklukan Madura

Pada tahun 1624 Sultan Agung menaklukkan pulau Madura. Raden Prasena, salah seorang bangsawan Madura, ditawan dan dibawa ke Mataram. Karena ketampanan dan kelakuannya yang baik, Sultan Agung menyukai Raden Prasena. Ia kemudian diangkat menjadi menantu dan dijadikan penguasa bawahan Mataram untuk wilayah Madura Barat, dengan gelar Panembahan Cakraningrat atau Cakraningrat I. Cakraningrat I lebih banyak berada di Mataram daripada memerintah di Madura. Anak Cakraningrat dari selir, bernama Raden Demang Melayakusuma, menjalankan pemerintahan sehari-hari di Madura Barat. Mereka berdua sekaligus juga menjadi panglima perang bagi Mataram.

Setelah Sultan Agung wafat, pemerintahan Mataram dipegang oleh Amangkurat I, yang memerintah dengan keras dan menjalin persekutuan dengan VOC. Hal ini menimbulkan gelombang ketidak-puasan pada kerabat istana dan para ulama, yang ditindak dengan tegas oleh Amangkurat I. Pertentangan yang sedemikian hebat antara Amangkurat I dan para ulama bahkan akhirnya berujung pada penangkapan, sehingga banyak ulama dan santri dari wilayah kekuasaan Mataram dihukum mati.

Pangeran Alit, adik Amangkurat I sendiri pada tahun 1656 melakukan pemberontakan. Cakraningrat I dan Demang Melayakusuma diutus untuk memadamkan pemberontakan berhasil dalam tugasnya, akan tetapi keduanya tewas dan dimakamkan di pemakaman Mataram di Imogiri. Penguasaan Madura kemudian dipegang oleh Raden Undagan, adik Melayakusuma yang kemudian bergelar Panembahan Cakraningrat II. Sebagaimana ayahnya, Cakraningrat II juga lebih banyak berada di Mataram daripada memerintah di Madura.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

Naufil Istikhari said on 31-07-2013

Melihat perjuangan Trunojoyo dari pandangan orientalis seperti de Graaf cenderung bias dan mendistorsi sejarah. Saya kira, sumber kesejarahan Madura sudah tidak relevan mengikuti pemikiran orientalis. Ada banyak sisi Madura yang tidak dijelaskan dengan akurat. Kalau mau tau bagaimana kepahlawanan Trunojoyo (bukan pemberontak) lihat buku Pesantren Studies 4a.

Reply
Lontar Madura said on 01-08-2013

Validitas sejarah (di) Madura tampaknya memang perlu digali kembali. Bukan hanya Trunojoyo, sejarah berdirinya 4 kabupaten di Madurapun kerap masih terjadi perdebatan, karena kelemahan leteratur yang menjadi acuan. Alasan klasik yang menggejala “dokumen sejarah telah diangkut ke Leaden”.
Terima kasih, saaya sempat dengar buku Pesantren Studies, Saya ingin memilikinya, dari mana?

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • R.A. MangkuadiningratR. A. Mangkuadiningrat, Tokoh Pejuang Keluarga Bangsawan
      In Tokoh Madura
    • Historisasi Peradaban Madura dalam Berbagai Bentuk
      In Budaya Madura
    • Permulaan Sejarah Jawa dan Madura
      In Legenda Madura
    • Sekitar Seni Tutur Madura dan Upaya Revitalisasi
      In Sastra Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Tradisi Meminang Bagi Orang Madura
    • Dibalik Kisah Sang Waliyullah Bindara Saod
    • Memahami Perilaku Budaya Orang Madura
    • Nilai Filosofi Tradisi Rebbã Bulan Ramadhan di Sumenep

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close