Permainan Penteng Membentuk Jiwa Anak Sportif

Hal ini, kemungkinan menurunnya minat anak-anak terhadap per­mainan penteng karena sudah banyak jenis permainan anak-anak yang modern atau memang anak-anak sekarang waktunya lebih banyak tersita untuk berbagai kegiatan di sekolah mau pun masyarakat, sehingga waktu terluang tidak banyak seperti dahulu. Atau dapat pula karena kehidupan perekonomian orang tua yang semakin berat, menyebabkan anak-anak penduduk Madura khususnya di desa yang tidak mampu, terpaksa ikut membantu orang tuanya membantu mencari dan menambah sumber peng­hasilan. Keadaan ini umumnya masih sering terjadi di daerah pe­desaan dan di daerah pesisir. Tidak masuknya anak-anak ke sekolah, karena adanya kegiatan musim tertentu sehingga tenaga­nya banyak dibutuhkan untuk membantu orang tuanya. Keadaan demikian, tentunya tidak banyak membantu perkembangan suatu permainan anak-anak yang memang membutuhkan waktu seng­gang dalam memainkan suatu permainan dengan teman-temannya. Namun demikian, tidak berarti permainan ini menghilang, sebab masih sering tampak kerumunan anak-anak yang bermain dan cukup banyak penggemarnya, terutama kalangan anak-anak.

Hanya saja dikhawatirkan akan hilang kalau keadaan ekonomi penduduk sedemikian rupa sehingga anak-anak diperlukan orang tuanya untuk membantunya dalam perjuangan hidupnya, dan banyaknya kegiatan yang menyita waktu bagi anak-anak untuk memperoleh kesenggangan untuk bermain sesuka hatinya. Begitu penteng akan lenyap tetapi juga permainan tradisional lainnya juga adanya hiburan lainnya seperti mendengarkan lagu-lagu melalui radio transistor, atau adanya bacaan yang dapat dibaca sambil bersantai-santai, maka tidak saja permainan tradisional seperti yang semacam ini akan lenyap pula.

Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:  Nilai Budaya Dalam Permainan Rakyat Madura- Jawa timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, 1991. hlm. 24-34. dari jawatimuran.wordpress.com

 

Tulisan bersambung:

  1. Penteng, Permainan Anak Madura
  2. Permainan Penteng Membentuk Jiwa Anak Sportif

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.