Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Muhammad Saleh Werdisastro Menanamkan Rasa Kebangsaan

▲ Menuju 🏛 Home ► Tokoh Madura ► Muhammad Saleh Werdisastro Menanamkan Rasa Kebangsaan

Ditayangkan: 19-03-2011 | dibaca : 16,143 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

 Muhammad Saleh Werdisastro lahir di Sumenep, Madura, 15 Februari 1908; meninggal di Yogyakarta, 1966 adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan yang sepanjang hayatnya mendirikan dan memimpin sekolah PHIS Soemekar Pangabru Sumenep, merintis Muhammadiyah Sumenep, menjadi Ketua Hisbul Wathon (HW) Madura, aktivis Muhammadiyah dan Boedi Oetomo, menjadi Ketua Komite

Muhammad Saleh Werdisastro

Muhammad Saleh Werdisastro

Nasional Indonesia (KNI) Daerah Yogyakarta yang pertama. Serta tercatat sebagai salah satu pemimpin penyerbuan markas Jepang di Kota Baru, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Kota Baru.

Di samping itu, beliau juga ikut sebagai salah seorang pendiri Universitas Gadjah Mada dan Universitas Surakarta dan menjadi Wakil Walikota Yogyakarta, Residen Kedu, dan Walikota Surakarta untuk dua periode.

Asal-Usul

Muhammad Saleh Werdisastro, putera asli Sumenep, lahir 15 Februari 1914 dari pasangan R. Musaid Werdisastro dan R. Ayu Aminatuszuhra. Ayahnya adalah seorang cendekiawan dan budayawan Madura yang berhasil menyusun buku ”Babad Songenep” (Sejarah Sumenep), yang banyak mengungkap berbagai fenomena kehidupan di daerah tempat kelahirannya. Buku tersebut pernah diterbitkan oleh Balai Pustaka, pada 1914 dengan menggunakan bahasa Madura, berhuruf Jawa

Perjalanan Karier

Setelah menamatkan sekolahnya di Hogere Kweekschool (HKS) di Purworejo dan Magelang 15 Mei 1930, Muhammad Saleh diangkat menjadi guru Gouvernements HIS (Hollands Inlandse School), Sekolah Dasar 7 tahun di Rembang, Jawa Tengah. Didorong rasa nasionalismenya yang tinggi, selama bekerja pada Pemerintah Hindia Belanda membuat dirinya tidak bahagia, karena sebenarnya bertentangan dengan kehendak hati nuraninya. Ia tidak ingin mengabdi kepada Pemerintah Kolonial. Setelah bertahan setahun, ia berhenti menjadi guru di HIS dan kembali ke kampung halamannya, Sumenep pada 1931.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Rekonstruksi Budaya Madura
      📚 Budaya Madura
    • Karakter dalam Permainan Taneker
      📚 Permainan Anak madura
    • Agama dan Politik: Kiai Sebagai Sentral
      📚 Budaya Madura
    • Sumenep Masa Pemerintahan Tumenggung Yudonegoro
      📚 Sejarah Madura
    • Selamatkan Kebudayaan Madura dari Gempuran Globalisasi
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close