Menyikapi Budaya Carok dalam Masyarakat Madura

 4.      Tata Cara Pelaksanaan Carok

Carok dapat dilakukan secara ngonggai (menantang duel satu lawan satu), atau nyelep (menikam musuh dari belakang). Di zaman awal kemunculannya, carok banyak dilakukan dengan cara ngonggai. Semenjak dekade 1970-an carok lebih banyak dilakukan dengan cara nyelep. Dengan adanya kebiasaan melakukan carok dengan cara nyelep maka etika yang bermakna kejantanan bergeser menjadi brutalisme dan egoisme.

Meskipun semua pelaku carok langsug menyerahkan diri kepada aparat kepolisian, hal ini bukan berarti suatu tindakan jantan (berani bertanggungjawab atas tindakannya) melainkan suatu upaya untuk mendapatkan perlindungan dari aparat kepolisian terhadap serangan balasan keluarga musuhnya. Dan hal itu kemudian tidak mencerminkan kejantanan sama sekali ketika proses rekayasa peradilan dilakukan melalui praktek nabang.

 

Tulisan bersambung:

  1. Menyikapi Nilai – Nilai Negatif Budaya Madura
  2. Tinjauan Sejarah Mengenai Kemunculan Carok dan Celurit dalam Budaya Madura
  3. Clurit Sebagai Simbol Carok,


Responses (2)

  1. Budaya carok di Madura ad budaya yang negatif, saya ingin membuat penelitian untuk meminimalisir budaya ini krn kali di hilangkan sepertinya g bs melihat karakter orang madura. Untuk itu bantu dong cari solusinya….? Terima kasih..

    1. Ada sejumlah buku tentang madura, contoh “Carok”, ditulis Latief Wiyata, “Manusia Madura”, ditulis Mien Rifa’ie dll. Anda tinggal mencari dan menemukan saja di toko buku. Seementara sebagai dasar pemikiran cari saja di laman ini, ada sejumlah posting tentang carok, atau kecuali anda datang ke Lontar Madura (Sumenep)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.