Memadurakan Sastra Madura

Bahasa Madura termasuk dalam sepuluh bahasa daerah terbesar di Indonesia. Sensus tahun 2000 menyebutkan, jumlah penutur bahasa Madura 13,6 juta orang. Pada Jumat (10/3/2006) dalam wawancara dengan El Iemawati, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Amir Mahmud mengungkap data penurunan jumlah penutur bahasa Madura memprihatinkan. Berdasar data Badan Pusat Statistik, penurunan jumlah penutur terjadi pada 1980 dan 1990.

Pada 1980, penutur bahasa Madura berjumlah 6.913.977 orang atau 4,71 persen dari jumlah penutur bahasa daerah di Indonesia. Pada 1990 penutur bahasa Madura berjumlah 6.792.447 orang atau 4,29 persen dari penutur bahasa daerah lainnya. Mahmud menyimpulkan bahwa dalam satu dekade terjadi penurunan jumlah penutur bahasa Madura 121.530 orang atau 12.153 orang setiap tahun.

Menurut dia, bahasa daerah cenderung ditinggalkan. Terutama oleh generasi muda. Mahmud menyatakan, salah satu penyebabnya keberhasilan pembinaan bahasa Indonesia.

Selain itu, kecenderungan penggunaan bahasa Madura ”kalah kelas” dengan bahasa Indonesia, atau bahkan Inggris. Maka, sering kita dengan dengar sesama orang Madura bercakap-cakap menggunakan bahasa Indonesia dengan bumbu bahasa Inggris. Bahkan, dalam kondisi tertentu, oleh kaum muda, bumbu itu kadang justru melebihi menu utama. (selengkapnya unduh makalah)

***

Disampaikan pada Seminar Regional Provinsi Jawa Timur, Balai Bahasa Jawa Timur dengan tajuk “Sastra Madura dan Media”  tanggal 21 September 2016 di STIT/STIA Al-Karimiah Sumenep, Jawa Timur

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.