Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Masa Pemerintahan Panembahan Sumolo

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Masa Pemerintahan Panembahan Sumolo

Ditayangkan: 14-07-2017 | dibaca : 2,430 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Pada tabun 1762 Bindara Saod meninggal dunia kemudian diganti oleh putrarya yang kedua bernama Asiruddin bergelar Raden Tumenggung Natakusuma I I.

Ketika Natakusuma memimpin Sumenep dalam keadaan aman dan sangat setia kepada Kompemi Belanda, dan kala Kompeni Belanda berperang melawan Adipati Blambangan, Natakusuma I membantu dengan mengirimkan pasukan sebanyak 1000 orang. Karena Natakusuma I mampu mengalahkan Blambangan maka diberi hadiah daerah Panarukan masuk dibawah kekuasaannya.

Tapi kemudian dikembalikan kepada Kompeni Belanda dengan syarat pulau-pulau di timur Sumenep dikembalikan lagi ke Sumenep yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Bangkalan, hal tersebut dikabulkan. Karena Tumenggung Natakusuma I memang betul-betul tunduk pada Kompeni dan sering membantu dalam peperangan maka pada tahun 1792 oleh Kompeni Belanda diangkat menjadi Pangeran.

Pada tahun 1780 oleh Kompeni Belanda dinaikkan lagi pangkatnya menjadi Sultan Natakusuma I. Dan pada tahun 1810 Belanda menaikkan lagi pangkatnya menjadi Panembahan Natakusuma I. Pada tahun 1815 Sultan Natakusuma I meninggal dunia, maka pemerintahannya diberikan kepada putranya yang nomor dua bernama Raden Abd. Rahman dengan pangkat dan gelar Pangeran Natanegara dan kemudian diangkat menjadi Panembahan Natakusuma II. Setelah Sultan Natakusuma I meninggal dunia dengan masyarakat Sumenep diberi gelar Panembahan Sumolo.

(Disalin dari buku “ASTA TINGGI, Situs dan Sejarah Tokohnya”, penyusun: Tadjul Arifin R, Disbudparpora Sumenep (2013)

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • bahasa-sastra-maduraSastra Madura: dari Lisan sampai Modern
      📚 Sastra Madura
    • Mengenal Pandangan Hidup Orang Madura
      📚 Budaya Madura
    • mokka’blâbârMokka’ Blâbâr, Tradisi Sebelum Acara Perkawinan
      📚 Tradisi Madura
    • r-p-abd-sukur-notoasmoroAbd. Sukur Notoasmoro, Pelestari dan Praktisi Bahasa Madura
      📚 Tokoh Madura
    • Menjenguk Pulau Berbantal Ombak, Berselimut Angin
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close