Pemerintahan Madura Sebelum Tahun 1700

Dibawah pimpinan Trunojoyo yang berasal dari Sumenep dan dengan bantuan pasukan-pasukan Makassar pada akhir abad ke-17, rakyat Madura berhasil melepaskan diri dari penindasan Jawa. Diperkuat oleh sukses yang diraih secara cepat dan karena belum puas dengan pembebasan Madura, kaum pemberontak itu terus melaju ke Pulau Jawa. Di sana mereka juga menduduki bagian-bagian luas dan Kerajaan Mataram. Segera pemberontakan tersebut mengambil bentuk yang semakin meluas, sehingga kekuasaan sentral menjadi goyah. Bertentangan dengan kehendaknya, raja Mataram terpaksa meininta bantuan VOC yang dibencinya itu.4)

Setelah segala macam tindakan kekerasan itu selesai, ternyata hanya Madura Barat saja yang bersedia lagi menerima hubungan subordinasi yang lama. Dengan segala daya, Madura Timur berusaha mencegah untuk ditundukkan kembali di bawah kekuasaan kerajaan Jawa.5) Sebelum Mataram dapat melakukan penertiban, Madura Timur telah dengan sungguh berupaya untuk membujuk Kompeni sedeinikian rupa agar mengambil alih peran sebagai pelindung. Ternyata VOC memenuhi perinintaan itu dengan senang hati, sebetulnya pertama-tama tidak karena supremasi yang ditawarkan kepadanya akan tetapi karena keadaan di Mataram tetap tidak tenteram dan kekuasaan sentral di kerajaan ini tidak mendapatkan peluang untuk mengembalikan cengkeramannya atas daerah taklukannya yang dahulu.

Orang-orang Belanda menyadari, bahwa menolak perinintaan tersebut akan mengakibatkan lagi kegiatan-kegiatan subversif. Mungkin para peimimpin Madura akan melakukan pemberontakan lagi. Kompeni, yang terutama merupakan perusahaan dagang, sudah tentu dalam tindak-tanduk perdagangannya di Nusantara, menginginkan sedikit mungkin timbulnya gangguan dari daerah tersebut. Terutama karena pada saat itu, Kompeni telah memperoleh keuntungan-keuntungan besar di pesisir utara, nota bene sebagai akibat dan pemberontakan yang dicetuskan oleh Madura.

Sebagai imbalan untuk menghancurkan perlawanan, Kompeni berhasil memperoich beberapa monopoli dari Mataram, seperti hak tunggal untuk mengimpor candu dan kain, dan hak untuk membeli beras sebelum pihak ketiga boleh masuk pemasaran. Di samping itu, Kompeni juga telah berhasil menguasai kepengurusan atas dari penghasilan dan pelabuhan-pelabuhan di pantai utara.6)  Ternyata kemudahan-kemudahan perdagangan ini sangat menguntungkan. Kericuhan-kericuhan yang terus-menerus di Mataram akan membahayakan eksploitasi hak-hak keistimewaan tersebut di atas.

Kompeni berininat untuk membicarak an posisi Madura dengan raja Jawa. Karena berbagai peristiwa di istana Mataram yang kurang menyenangkan, antara lain pembunuhan atas perutusan Belanda, penyelesaiannya selalu tertunda.7) Sementara itu, dengan cara mengirimkan hadiah dan uang pengakuan, dan dengan terus-menerus meininta nasihat mengenai masalah-masalah intern, Madura Timur berhasil menciptakan suatu kedudukan bawahan yang nyata terhadap Kompeni. Dengan deinikian Kompeni semakin merasa berkewajiban untuk memenuhi keinginan Madura Timur, dan lagi pula merasa senang dengan persediaan aneka macam produk yang “dengan sukarela” diberikan dan yang di tempat lain sulit dikumpulkan (De Jonge 1962—1888, VIII: XLIX dan 271).

Responses (3)

  1. Datanya cukup lengkap dan menarik.
    Tolong juga sajikan tentang pendaratan Belanda di Madura pertama kali (tahun 1596), disitu juga ada pertempuran antara rakyat madura dg belanda. saya kira itu akan jadi kajian yg menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.