Le-alle Bengko, Permainan Anak Madura yang Kompetitif

Dalam permainan ini Al harus berhasil-pindah ke A2, lalu ke A3 dan ke A4 sehingga kembali lagi ke A1; jika berhasil maka me­nanglah kelompok A. Usaha pindah rumah harus teijaga. Caranya, dengan segera diganti oleh kawan kelompoknya, sebab lawannya selalu mengincar kekosongan rumah tersebut. Kalau rumah tidak teijaga, atau diganti/ ditempati oleh teman kelompoknya, maka rumah tersebut akan segera direbut dan diduduki oleh lawan ke­lompoknya. Apabila teijadi hal yang demikian, teijadilah pergan­tian kelompok, lawannya (kelompok B) sekarang sebagai “pemil- lik” atau “penjaga rumah”. Pindah rumah dari satu rumah ke rumah lainnya, menurut arah jarum jam (lihat denah arena per­mainan).

Jadi Al berusaha pindah ke A2, dan bersamaan dengan itu A2 berusaha pindah ke’ A3 dan A3 berusaha pindah ke A4. karena itulah tim atau kelompok A harus kompak, keijasama yang rapi, dan selalu mencari kesempatan kelengahan lawan, agar serempak bisa pindah rumah sehingga rumah yang ditinggal tidak dapat direbut. Kegesitan, siasat dengan gertak pura-pura betul-betul diwujudkan dengan pindah rumah, sehingga lawannya kelabakan. Karena itu sebelum permainan dimulai kelompok-kelompok ter­sebut menentukan siasat bersama. Misalnya dalam gertak pertama, kedua dan ketiga (dalam usaha pindah rumah yang pertama) ada­lah gertak pura-pura; tetapi gertak yang keempat adalah betul- betul pindah rumah. Bila berhasil ganti siasat, gertak pertama dan kedua pura-pura, tetapi gertak yang ketiga betul-betul pindah rumah. Begitulah selanjutnya.

Bila Al berhasil pindah ke A2, lalu ke A3 lalu berhasil ke A4 dan kembali lagi ke Al, juga teman-temannya berhasil pindah maka menanglah kelompok A, dan mereka berhak memperoleh gendongan dari lawannya (kelompok B) dari tiang Al berkeliling rumah sampai ke A1 lagi.

Begitu pula kelompok B adu siasat, di samping harus selalu waspada agar siap-siap menyergap merebut rumah yang kosong. Sekali pun BI harus berdiri di tengah-tengah Antara Al – A2 (begitu pula kelompok B yang lain), tetapi dengan siasat pemba­gian tugas pengawasan sehingga tidak sampai terjadi tabrakan sesama teman. Artinya, satu rumah diperebutkan oleh dua orang temanya (B). Karena itu, pembagian perebutan diatur seteman, seiring berlawanan dengan jarum jam (lihat dengan arena per­mainan) atau sebaliknya. Apabila satu rumah berhasil direbut berarti semua rumah jatuh kepada lawannya. Pihak yang pindah rumah selalu dicari yang lemah oleh lawannya, karena itu salah seorang pemilik rumah yang lemah selalu menjadi incaran lawan­nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.