Konfigurasi Kepribadian Suku Madura

suku-madura
Salah bentuk kesenian suku Madura

Seorang blatér adalah seseorang yang angko (memiliki keberanian tinggi untuk melakukan carok menghadapi moso/musuh) dan berhasil memenangkan carok. Selain itu, blatér dapat juga disebut sebagai oréng jago karena mereka memiliki kemampuan bela diri yang hebat sehingga sering memenangkan carok.

Meskipun demikian, sebenarnya blatér dan oréng jago memiliki pengertian yang berbeda. Oréng jago ditunjukkan untuk orang yang sering memenangkan carok dan terkenal kehebatannya.

Dalam tradisi rémo, terdapat hiburan yang disebut sandur Madura, yakni suatu jenis kesenian tradisional semacam ludruk yang dimeriahkan oleh penari-penari (tanda’) laki-laki dan diiringi oleh gamelan.

Dengan adanya hiburan sandur ini, para peserta rémo dapat menunjukkan kapasitas dirinya sebagai seorang blatér. Ketika tiba pada acara inti, mereka menari dengan jenis tarian tertentu sesuai dengan pilihannya.

Masyarakat suku bangsa Madura memiliki konsep relasi sosial yang disebut dengan bhala dan moso. Kedua macam bentuk relasi sosial ini berada dalam suatu rentang tingkat keakraban, yang pada dasarnya masing-masing berada pada titik ekstrim.

Artinya, bhala (teman) merupakan relasi sosial dengan tingkat keakraban paling tinggi; sebaliknya moso (musuh) merupakan relasi sosial dengan tingkat keakraban paling rendah. Perilaku dan kepribadian seseorang dalam hubungannya dengan orang lain berkaitan dengan konsep bhala dan moso.

Dengan demikian, kondisi kehidupan sosial budaya orang Madura tidak selalu dalam suasana yang harmonis, tetapi diwarnai pula dengan suasana konflik.

Tulisan ini diringkas dari Peran Folklore dalam Pembentukan Konfigurasi Kepribadian: Contoh Kasus Masyarakat Madura, Oleh Diny Starina Rinto, (https://www.academia.edu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.