Hidup Seimbang Ala Orang Madura

Dalam kehidupan sosial, masyarakat Madura sebenarnya menekankan hidup harmoni. Hal ini bisa dilihat dari ungkapan Rampa’ naong beringin korong (lihat posting saya, rampak naong falsafah hidup damai ala orang madura) . Anjuran-anjuran untuk saling tolong-menolong dan pentingnya solidaritas sosial juga sangat ditekankan seperti ungkapan ghu’tegghu’ sabbhu’ atau song-osong lombung.

Masyarakat Madura juga dikenal sebagai pekerja keras (posting menarik Tuti Precil, rahasia sukses orang madura) . Banyak orang Madura-terutama yang merantau, sukses secara ekonomi. Banyak falsafah yang menekankan pentingnya kerja keras seperti karkar kar colpe’ (pinjem filosofi ayam: baru matok makanan setelah menyakarkan kakinya dulu), bantheng tolang seang are seang malem (banting tulang siang-malam), abharentheng (semangat dan optimis dalam bekerja), sapa atane bakal atana’(siapa yang bertani, bakal menanak), dll.

Tapi jika kaya, sebagai buah dari kerja kerasnya, orang Madura dituntut untuk peka terhadap orang di sekitarnya, lebih-lebih kepada orang yang tidak mampu. Falsafah mon sogi pasogha’ (kalau kaya harus menjadi penyangga yang lemah) menyiratkan anjuran bahwa jika kaya harus mampu menjadi tiang penyangga bagi orang miskin.

Jika mampu (kaya) orang Madura juga tidak lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah dengan kuatnya keinginan menunaikan ibadah haji. Hampir semua orang Madura bercita-cita dapat menjalani rukun Islam yang terakhir itu (lihat posting saya, orang madura naik haji). Dalam masyarakat Madura keinginan menunaikan ibadah haji itu diungkapkan dengan istilah mangkadhe (mau barangkat/naik) atau dha’ bara’a (mau ke arah barat, mungkin karena arah mekkah di barat).

Masyarakat Madura dikenal begitu kuat menjaga rahasia keluarga. Apa yang terjadi dalam keluarga sebisa mungkin tidak menjadi perbincangan masyarakat luas, jha’ methha’ buri’ etengnga lorong (jangan memperlihatkan (maaf) bokong di jalan raya). Tetapi jika yang disembunyikan adalah kejelekan cepat atau lambat toh orang akan tahu juga, sapenter-penterra nyimpen babathang paste e kaedhing bauna (bangkai dipendam, baunya pasti kecium juga).

Inilah sebagian kearifan lokal masyarakat Madura. Keseimbangan hidup adalah kunci kebahagiaan. Sayang, bagi orang luar,  Madura hanya dikenal caroknya. Semoga tulisan ini bisa memberi pemahaman yang utuh tentang budaya Madura.

(terimakasih kepada santri pp nasa yang telah mengajari saya kata-kata bijak Madura yang sangat inspiratif)

Matorsakalangkong

Responses (4)

  1. Orang madura adalah orang yg berpegang pada prinsip hidupnya.dan selalu hormat pd orang tua dan yg lebih tua.

  2. Kagum dengan keuletan orang madura,
    dalam bekerja,mereka sehari-hari hidup sederhana,
    tapi mereka pandai berifestasi emas,tidak heran para perempuan
    madura kalung atau gelangnya besar besar he he ,,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.