Dari sejumlah gua yang ada di Pulau Gili Sumenep, Guna Mahakarya tampak jauh lebih unik dan menarik dibanding gua-gua lainnya. Gua yang konon ditemukan disebuah pekarangan rumah warga di Pulau Gili Iyang Kecamatan Dungkek, Sumenep, mempunyai ruang yang cukup luas dengan ornamen stalaktit dan stalakmit yang bertebaran dalam ruang gua ini.
Selain Gua Mahakarya, Gili Iyang juga memiliki sejumlah gua lainnya, seperti Gua Air, Gua Syarifah, Gua Petapa Kelompang, dan lainnya. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri selain pesisirnya yang indah dan menawan.
Untuk mencapai pulau ini, tentu menyeberangi laut, tepatnya selat Sepudi, yaitu dari Pelabuhan Dungkek, ujung timur daya Kota Sumenep. Dengan perjalanan sekitar 15 menit dengan menumpang perahu mesin akan sampai di pulau ini, karena dari kejauhan sudah tampak gugusan Pulau Gili Iyang.
Dengan luas 9,15 Km2, pulau ini juga dikategorikan sebagai pulau memiliki kadar oksigen yang cukup tinggi di dunia selain kawasan laut Mati di Yordanian, yaitu memiliki kadar oksigen mencapai 27% dengan titik rendah 20%- 23%. Maka tak heran bila pulau disebut-sebut sebagai pulau kesehatan.
Gua Mahakarya yang memiliki luas sekitar 800 meter pesergi itu, terbagi terbagi dalam 7 ruang yang cukup luas dengan suasana cukup nyaman. Sedang stalaktik dan stalakmit yang ada masih aktif dengan menunjukkan tetesan-tetesan air yang nantinya akan membentuk ornamen-ornamen baru.
Pulau ini memang sangat ptensial sebagai objek wisata alam. Namun demikian diperlukan fasilitas yang representatif untuk memberikan nilai nyaman bagi wisatawan. Sebab ketika memasuki pelabuhan Dungkek, wisatawan mulai dihadapkan oleh pemandangan laut, lalu melaut dengan perahu, dengan perjalanan singkat dan tidak melelahkan, dalam mata memandang akan disuguhi wujud pulau kecil dengan pantai unik dan indah. Dan ketika memasuki pulau ini akan disambut oleh masyarakatnya masih memiliki tingkat hidup yang sederhana, ramah serta kondisi alam Gili Iyang yang masih terbuka.
Dari amatan Lontar Madura Gua Mahakarya berpotensi menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Sumenep karena baru kali ini ditemukan sebuah gua dengan ornamen stalaktit dan stalakmit yang masih hidup dan alami, karena itu perlu dijaga kealamiannya agar tidak dirusak oleh tangan-tangan manusia, jangan sampai ada coretan dan ekpoitasi dalam gua sehingga parawisatawan mau berkunjung ke gua ini.
Selain wisata alam gua dan pantai yang ada, keberadaan Wisata Oksigen di Pulau Gili Iyang harus dijaga ekosistem lingkungan sekitarnya, sehingga kadar oksigen diwilayah tersebut tetap tinggi seperti saat ini (gun/syaf)
Saya baru saja kesana minggu lalu. Memang masih asli ya, mudah2an tidak dirusak. ini bisa jadi salah satu daya tarik gili iyang selain oksigen dan pantai ropetnya.
Saya sudah berkunjung ke Gua Mahakarya bareng teman2 Blogger Madura dan Blogger Jawa Timur, sudah ada lampu led dari temen2 ITS. Tapi sayang ada sedikit coretan disekitar dinding gua, mestinya ini tidak boleh dilakukan untuk menjaga keasrian gua..
klo gak salah itu namanya Gua Celleng di Desa Banraas
ada bilang gitu, tapi yang populer di masyarakat Sumenep, Gua Mahakarya, entar siapa menjulukinya. Kami akan melakukan penelusuran kembali. Terima kasih infonya