Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Raden Wijaya Pernah Mengungsi ke Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Raden Wijaya Pernah Mengungsi ke Madura

Ditayangkan: 19-05-2011 | dibaca : 8,531 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Oleh Syaf Anton Wr

Drs. Abdurrahman, mantan Bupati Sumenep (1963 – 1974) dalam bukunya “Sejarah Madura, Selayang Pandang”, menyebutkan bahwa menurut cerita purbakala (± tahun 78) datanglah Aji Saka dari Negeri Campa yang memperkenalkan kebudayaan Hindu ke Pulau Jawa dan Madura. Dan saat itulah diadakan perhitungan tahun saka dan memperkenalkan huruf:

raden wijayaanacaraka
data sawala
padajayanya
magabatanga

Artinya:

dua orang pengikut aji saka
tersentuh dalam perkelahian
sama-sama menunjukkan kekuatan
mereka hancur lebur berantakan

Lalu beberapa abad kemudian, diberitakan bahwa ada satu negara yang disebut Mendangkamulan dan berkuasalah seorang raja yang bernama Sanghyangtunggal. Dan saat itu pulau Madura terpecah belah, yang tampak ialah Gunung Geger (Bangkalan) dan Gunung Payudan (Sumenep). Yang sebelumnya antara pulau Jawa dan Madura menjadi satu. Konon, gempa dahsyat yang diikuti banjir serta gempa besar telah menutupi daratan bagian ujung timur pulau Jawa itu.

Lalu bagaimana pulau yang tenggelam itu pada akhirnya dihuni orang?

Dalam legenda dikisahkan, bahwa Raja Sanghyangtunggal mempunyai anak gadis bernama Bendoro Gung. Pada suatu waktu anak tersebut hamil dan diketahui ayahnya. Tapi Bendoro Gung selalu merahasiakan kenapa hingga terjadi kehamilan. Akhirnya Raja marah dan mengutus pepatihnya yang bernama Pranggulang untuk membunuh Bendoro Gung. Setibanya di hutan, lalu ia menghunus pedangnya dan mengayunkannya ke leher gadis itu. Tetapi sesaat pedang menyentuh leher mangsanya pedang tersebut lalu jatuh ke tanah, hingga berulang kali. Akhirnya Pranggulang meyakini, bahwa hamilnya bendoro Gung beukan lantaran perbuatannya sendiri.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

heru said on 06-12-2011

Menarik sekali membaca sejarah yang kita punya, mungkin dari sini kita bisa membaca masa depan kita.

Reply
admin said on 23-12-2011

Dan masa lalu tentunya

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Tokoh-Tokoh yang Bersemayam di Asta Tinggi Sumenep
      📚 Tokoh Madura
    • Merindukan Permainan Anak Tradisional
      📚 Permainan Anak madura
    • Sekilas Kepulauan Kangean
      📚 Sejarah Madura
    • Pa’ Kopa’ Eling, Pesan Etika dan Moral
      📚 Permainan Anak madura
    • totok-adu-sapi-masalembuTradisi Toktok Sebagai Ajang Silaturrahmi Warga
      📚 Tradisi Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close