Cangkolang sebagai Titik Awal Sopan Santun

The Tao of Physics-nya Fritjof Capra adalah salah satu contohnya. Disiplin psikologi melahirkan psikologi transpersonal sebagai aliran baru menggantikan behaviorisme, psikonalisis dan humanistik. Ilmu ekonomi yang selama ini hanya berkutat dengan uang dan keuntungan juga memperlihatkan kecenderungan serupa. Roberth H. Nelson dengan gagasan economic theology dalam bukunya Economic as Religion (2001) adalah di antaranya.15

Basis moral dalam proses pendidikan diharapkan akan mencetak pribadi yang bijak dan bermoral luhur di samping berkeilmuan mempuni. Ilmu tidak sekedar dilihat sebagai alat untuk kepentingan teknis dan retorika yang ujung-ujungnya terlepas dari kepribadian pemiliknya sehingga ilmu menjadi impersonal.

Ungkapan al-‘ilm bi la ‘amal ka al-syajar bi la tsamar (ilmu tanpa pengamalan bagai pohon tanpa buah) sangat tepat dalam konteks ini. Tentu saja pengamalan yang dimaksud adalah pengamalan dalam bentuk positif jika dikaitkan dengan ilmu-ilmu teknik.

Jika pada masa Yunani ilmu adalah bagian dari usaha mencari kebijaksanaan yang tercermin dalam istilah philosophia (cinta kebijaksanaan), dalam sejarah Islam segala jenis ilmu dipelajari dengan semangat religus yang kental: untuk membaca ayat kauniyat (tanda-tanda kosmik) Allah swt.16 Karena itu, peningkatan ilmu berjalan sejajar dengan peningkatan kualitas pribadi dan religiusitas.

Tulisan bersambung:

  1. Hermeneutika Cangkolang dalam Proses Pendidikan Berbasis Moral, baca:
  2. Cangkolang: dari Moralitas Magis, baca:
  3. Cangkolang sebagai Titik Awal, baca:
  4. Keterangan Tulisan Tentang Cangkolang, baca:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.